LONDON (Waspada): Manajer Thomas Tuchel (foto kanan) menegaskan, Chelsea harus berubah jika ingin membalaskan kekalahannya di markas Real Madrid pada leg2 babak perempatfinal pekan depan di Stadion Santiago Bernabeu.
Saat menjadi tuan rumah pada leg1 di Stamford Bridge, London, Rabu (Kamis WIB), The Blues menyerah dengan skor 1-3 akibat hatrik kapten Madrid Karim Benzema. Satu-satunya gol hiburan Chelsea dicetak winger Kai Havertz menit 40.
“Kami harus berubah dan menemukan level kami kembali. Saya tidak tahu di mana itu, tapi babak pertama perempat final melawan Real Madrid adalah ulangan babak kedua melawan Brentford,” sesal Tuchel.
“Itu sangat jauh dari level kami. Anda tak bisa berharap mendapatkan hasil dari penampilan seperti ini,” tambah pelatih asal Jerman itu, seperti dilansir Reuters, Kamis (7/4).
Setelah dipermalukan 1-4 oleh tamunya Brentford akhir pekan lalu di Liga Premier, Tuchel mengaku bingung menjelaskan kemerosotan mendadak Mason Mount cs. Dia bahkan berani mengatakan, London Blues akan kalah melawan Southampton akhir pekan ini jika bermain seperti di babak pertama melawan Madrid.
“Jika kami tidak lagi menegakkan kepala secara benar dengan mentalitas yang benar, maka kami tidak akan menang melawan Southampton. Pertandingan ini tidak hidup, jika keadaan berubah mungkin saja,” tegas Tuchel.
“Anda tidak boleh bermain seperti ini, baik secara individual maupun sebagai tim. Kami tidak melakukan apa yang biasa kami lakukan dan kami jauh di bawah standar,” ratap mantan pelatih Paris SG dan Borussia Dortmund tersebut.
Tuchel juga mengeluhkan penyelesaian akhir Romelu Lukaku cs setelah turun minum. “Pada babak kedua, kami melepaskan 16 tembakan berbanding satu. Anda mestinya bisa bangkit, Anda bisa menyamakan kedudukan dan memenangkan laga,” klaimnya.
“Tetapi jika Anda mengakhiri sendiri laga ini setelah 48 menit, itu makin sulit saja. Pada babak kedua kami masih memiliki peluang mengubah kedudukan menjadi 3-2, tapi itu tidak terjadi,” pungkas Tuchel.
Entrenador Madrid Carlo Ancelotti (foto kiri), mengungkapkan bahwa menjinakkan Cesar Azpilicueta di kiri lapangan adalah kunci utama yang membuat Los Blancos sukses menaklukkan London Blues.
“Kami berusaha mematikan Azpilicueta di sebelah kiri dan untuk itulah (Federico) Valverde mengawasi dia. Itu mungkin terlihat seperti lima bek, tetapi kenyataannya Azpilicueta terus di belakang dan Valverde bermain sebagai pemain sayap,” ucap Ancelotti.
Tetapi pelatih asal Italia yang membawa Chelsea meraih gelar Liga Premier dan Piala Liga pada 2009/2010 itu mengatakan, pertandingan masih jauh dari kata selesai.
“Saya masih beranggapan akan sulit bagi kami dalam duel berikutnya melawan mereka. Untuk itu kami harus fokus,” tekadnya. (m08/rtr/espn)