MEDAN (Waspada): Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyebutkan bahwa komunikasi merupakan sarana yang sangat vital. Sebagai sarana menyambung rasa menyatukan visi misi sehingga bisa membentuk satu makna yang positif, komunikatif konstruktif dan edukatif namun bisa juga menyalahkan makna komunikasi.
“Jadi tergantung siapa yang menerima komunikasi tersebut. Artinya makna komunikaai itu harus ditempatkan pada tempatnya dan komukatif sama pesan yang disampaikan. Inilah pentingnya ilmu komunikasi, apalagi komunikasi itu dilandasi dengan kejujuran,” tegas Gubsu Edy Rahmayadi saat menghadiri acara Reuni Akbar, Talk Show Jurnalistik, yang dirangkaikan dengan dies natalis ke 35 Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIKP) sekaligus pelantikan pengurus Ikatan Alumni STIKP periode 2022-2025, Sabtu (11/6) di Garuda Plaza Hotel Medan.
Dijelaskan Gubsu, bila komunikasi diselimuti dengab kejujuran maka tidak ada yang namanya pro kontra dan tugas kitalah yang menyampaikan yang sesungguhnya. “Kejujuranlah yang menyatukan komunikasi satu sama lain. Kejujuran komunikasi akan mengantarkan kebahagiaan,” ujar Gubsu.
Edy Rahmayadi juga menyebutkan, untuk menyatukan persepsi maka komunikasi itu harus nyambung walaupun tidak semua persepsi kita sama. “Oleh sebab itu, sambunglah komunikasi dengan baik,” pungkas Gubsu.
Acara reuni akbar, pelantikan pengurus IKA STIKP periode 2022-2025 dan dies natalis ke 34 tersebut, selain dihadiri sedikitnya 200 alumni juga dihadiri Ketua STIKP DR Sakhyan Asmara, Puket I STIKP Austin Antariksa Tumengkol SSos, MI.kom, para dosen STIKP, mewakili Wali Kota Medan Kadis Pendidikan Laksamana Putra Siregar, Ketua IKA STIKP Drs Hendra DS dan DR Iskandar Zulkarnain Ketua Program Studi Magister USU yang juga dosen senior STIKP.
Keutuhan Besar
Sementara itu, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIKP) Medan DR Sakhyan Asmara menyebutkan, reuni akbar sekaligus pelantikan pengurus Ikatan Alumni STIKP sekaligus dies natalis ke 35 merupakan keutuhan besar bagi STIKP serta momentum untuk meningkatkan kualitas para alumni.
“Alumni STIKP menguasai media massa cetak dan media online. Sangat luar biasa. Hampir 75 persen alumni STIKP menguasai dunia pers. Tidak hanya di Sumatera Utara bahkan alumni STIKP bergelut di media nasional. Reuni akbar dan dies natalis ke 35 menjadikan momentum bagi STIKP untuk meningkatkan kualitas para alumninya,” tegas DR Sakhyan Asmara.
Sakhyan Asmara mengaku dirinya merasa bangga karena alumni STIKP sudah menguasai dunia pers. Siapa yang menguasai media maka dialah yang menguasai dunia.
“Media mampu mengingatkan dan bukan mengancam para pengambil kebijakan. Media bisa membuat orang tidur nyenyak dan bisa membuat orang tidak bisa tidur nyenyak,” sebut Sakhyan yang sejak awal STIKP berdiri, dirinya telah menjadi dosen dengan memberikan mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi.
Oleh sebab itu, tambah Sakhyan, dengan meningkatnya kualitas para alumni, saat ini STIKP sudah mendapat akreditasi B dari BAN-PT dan akan mengembangkan berbagai program studi.
Susunan pengurus Ikatan Alumni STIKP periode 2022-2025 diketuai oleh Hendra DS, Wakil Ketua Ramdeswati Pohan, Sekretaris Darma Lubis, Wakil Sekretaris Yusuf Sani. Bendahara Erwinsyah, Wakil Bendahara I Afwandi, Wakil Bendahara II Sri Masanah Ginting.
Dalam menjalankan roda organisasinya, Ketua IKA STIKP dibantu oleh sejumlah ketua bidang.
Sementara itu, Ketua IKA STIKP Hendra DS usai dilantik dirinya berharap kepada alumni agar mampu menjadi garda terdepan bagaimana membentuk masyarakat melalui komunikasi yang utuh demi menyatukan persepsi.
“Dengan potensi yang ada di IKA STIKP, saya berharap peran serta para alumni untuk memajukan almamater. Mari kita berkarya dengan potensi yang ada ini agar almamater semakin berkembang,” ujar Hendra DS.
Selain itu, kata Hendra DS, kegiatan akbar seperti ini baru pertama kali digelar dan merupakan murni gagasan dari para alumni yang selama ini masih peduli dengan kampus yang didirikan Tokoh Pers Nasional HM Said dan Bunda Hj Ani Idrus.
“Reuni ini kita awali dengan kegiatan talkshow yang menghadirkan para nara sumber yang semuanya merupakan alumni dan pengajar di STIKP. Ada DR Iskandar Zulkarnaen, dosen senior di STIKP, Praktisi Media Nurhalim Tanjung, MSi angkatan 1987 dan Abdi Purmono, alumni STIKP yang merupakan wartawan senior di media nasional Tempo. Sedangkan moderator Talkshow juga ada Wanasari, alumni STIKP yang kini dikenal sebagai presenter di TV One ,” urainya.
Hendra juga berharap, dari reuni akbar ini bisa menjadi momen mengembalikan kejayaan STIKP di dunia komunikasi khususnya Jurnalistik dan Public Relation.
“Kita masih ingat, dulu hampir rata-rata jebolan STIKP merupakan orang-orang pilihan di dunia jurnalistik khususnya wartawan. Tapi di era ini sepertinya mulai meredup. Dan itu saya tau dari banyak teman-teman dan adik alumni yang suka ngobrol soal kampus ini. Karena itu, kami sangat berharap reuni akbar ini bisa menjadi momen bahwa STIKP masih ada,” tegasnya.
Sedangkan Wali Kota Medan Bobby Nasution diwakili Kadis Pendidikan Laksamana Putra Siregar dalam pidatonya singkatnya menyebutkan bahwa potensi yang dimiliki STIKP sangat luar biasa, apalagi para alumninya merupakan mitra strategis bagi pemerintah.
“Potensi STIKP sangat luar biasa. Bagi kami pemerintah berada di tengah-tengah. Para alumninya merupakan mitra strategis pemerintah karena membantu pemerintah dalam mengoreksi kebijakan-kebijakan sehingga perencanaan pembangunan yang dilakukan pemerintah bisa berdampak luas bagi masyarakat,” ujar Kadis Pendidikan.
Selain itu, tambah Kadis Pendidikan, peran strategis para alumni STIKP yang bekerja di media cetak dan online mampu menarasikan hasil-hasil pembangunan.
“Apresiasi kami kepada para alumni STIKP,” pungkas Laksamana Putra Siregar.
Acara reuni akbar tersebut diawali dengan talk show jurnalistik yang membahas perkembangan komunikasi politik, literasi digital dan kondisi politik di tanah air yang kerap menjadi bahasan hangat di sosial media dengan tiga narasumber.
DR Iskandar Zulkarnaen, dosen senior di STIKP, Praktisi Media Nurhalim Tanjung, MSi angkatan 1987 dan Abdi Purmono, alumni STIKP yang merupakan wartawan senior di media nasional Tempo. Sedangkan moderator Talkshow juga ada Wanasari, alumni STIKP yang kini dikenal sebagai presenter di TV One.
Ketiga nara sumber yang hadir dengan terapan ilmu masing-masing dan pengalaman yang mereka miliki, mampu memberi stimulus para alumni untuk fokus mendengarkan paparan para ahli itu.
Para peserta reuni hadir mulai dari angkatan 1987 hingga 2000-an. Apalagi tak hanya sekadar tatap muka, para alumni pun terlihat saling melepas kerinduan dengan teman-teman di masa kuliah yang mungkin sudah puluhan tahun tidak bertemu setelah meninggalkan Kampus Oranye tersebut.
“Alhamdullilah, kami bisa bertemu dengan kawan-kawan lama setelah 35 tahun tak bertemu. Kami saling melepas rindu,” tutur Wina Heksa Putri alumni 1987 atau alumni pertama STIKP didampingi teman sesama stambuk 1987 seperti Siti Aisyah, Armansyah, Yoseph Poluan, Asril Rais dan Nazelian Tanjung.(m27)
Waspada/Andi Aria Tirtayasa
Ketua STIKP DR Sakhyan Asmara menyerahkan pataka kepada Ketua Ikatan Alumni STIKP periode 2022-2025 Hendra DS pada acara reuni akbar, talk show jurnalistik dan dies natalis ke 35 STIKP di Garuda Plaza Medan, Sabtu (11/6).