KUTACANE (Waspada): Penjabat Bupati Drs. Syakir M.Si, mengingatkan seluruh ASN dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah di Aceh Tenggara agar menghilangkan pungutan liar dan pola pikir saling mencurigai.
Peringatan tersebut disampaikan Pj Bupati, ketika memimpin apel gabungan perdana bersama seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Sekdakab Mhd.Ridwan.SE.M.Si, para asisten dan staf ahli Bupati di halaman Kantor Bupati Aceh Tenggara, Senin (17/10).
Syakir memaparkan, tindakan meniadakan pungutan liar bagi seluruh ASN di jajaran Pemkab Aceh Tenggara, bertujuan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa sesuai dengan peraturan perundang-undangan, sedangkan perintah menghilangkan pola pikir curiga-mencurigai juga bertujuan baik yakni, agar kepala OPD tetap fokus bekerja sesuai tugas dan fungsi yang diemban.
Agar tercipta pelayanan yang baik dan akuntabel seseuai arahan Gubernur Aceh, Pj Bupati Syakir menghimbau ASN di Aceh Tenggara bersama-sama meningkatkan integritas dan pelayanan kepada seluruh masyarakat, agar masalah tingkat kemisikinan ekstrim dan mengurangi stunting bisa dituntaskan, demikian juga dengan inflasi yang terjadi di wilayah kita.
Kerjasama yang kompak, kata Syakir, perlu dibangun agar semua program yang telah berjalan sebelumnya dapat dilanjutkan, khususnya pada bidang pendidikan, infrastruktur, bidang kesehatan dan upaya ,menyukseskan pemilu dan pilkada serentak tahun 2024.
” Apel perdana ini menjadi momen awal dalam melaksanakan tugas kami sebagai Pj Bupati Aceh Tenggara, karena itu kami sangat mengharapkan dukungan dan kerjasama kita dalam mewujudkan bumi sepakat segenep ke arah yang lebih baik lagi, dan terima kasih pada seluruh OPD yang telah hadir mengikuti apel gabungan perdana ini,” ujar Pj Bupati Syakir seraya menyinggung tentang disiplin pegawai negeri.
Di akhir pidatonya, Pj Bupati Syakir menyampaikan 7 pesan Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki ketika dilantik menjadi Pj Bupati 11 Oktober lalu bersama Pj bupati lainnya, diantaranya, bina komunikasi positif dengan Forkopimda, alim ulama dan elemen masyarakat, jalankan sistem pemerintahan secara transparan, akuntabel dan taat hukum.
Optimalkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan untuk menyikapi inflasi Aceh yang masih tinggi dimana per September 2022 mencapai 7,38 persen, beri perhatian dan tempuh berbagai upaya dalam menurunkan angka stunting, dalam menghadapi persoalan tingkat kemiskinan ekstrem, pastikan penyaluran bantuan berjaan dengan baik, awasi pengelolaan dana gampong dengan baik dan bangun kerjasama yang kompak.
Di samping itu, Syakir juga mengajak untuk selalu taat menjalankan ibadah dan menghentikan aktivitas ketika waktu salat tiba. “Saya mengajak seluruh ASN menghentikan seluruh aktivitas ketika waktu salat tiba, mari bergegas melaksanakan salat berjamaah,” tutupnya. (cseh)