DELISERDANG (Waspada): Antusias jamaah umrah yang tinggi melalui Kualanamu International Airport (KNIA) dalam kurun sebulan terakhir ini membuat Tokoh masyarakat Sumatera Utara, Ance Selian,SAg angkat bicara.
“Jamaah umrah itu harus ditangani dengan baik,pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama secara formal juga harus terlibat dalam menangani pelaksanaan umrah,” katanya kepada Waspada,di Kualanamu International Airport (KNIA),Kamis (27/10) sekira pukul 10:30.
Disebutkan Ance Selian, ibadah umrah itu sangat diminati, dan merupakan alternatif karena kuota haji sudah sangat terbatas, antreannya puluhan tahun.Maka,keinginan ke Baitullah itu sebagian melalui jalur umrah.
Tentu memang lanjut Ance Selian,ini harus disikapi dengan serius oleh pemerintah melihat antusias masyarakat yang cukup tinggi,dan pelaksanaannya tidak hanya sebatas travel saja.
“Kalau pelaksanaan haji itu ditangani pemerintah mulai dari persiapan,pemberangkatan sampai kepulangan. Pertanggungjawaban resmi ditangani pemerintah.Jadi untuk pelaksanaan umrah perlu penanganan serius,”paparnya.
Ance Selian menambahkan, pemerintah secara formal harus terlibat mulai dari proses pemberangkatan, seleksi dan sebagainya. “Itu memang harus diintervensi pemerintah dan tidak boleh dibebaskan kepada travel semata-mata,”sebutnya.
Baik dia dari segi kesehatan yang berangkat kemampuan yang mau berangkat kemudian pelayanannya. “Terkadang pelayanan itu kita lihat dengan jadwal penerbangan dari Medan ke Malaysia, dan Malaysia ke Makkah. Maka dengan itu penerbangan itu perlu diawasi supaya tingkat pelayanan ini maksimal,”cetusnya.
Misalkan,kalau berangkat umrah ya sudah, maunya pemerintah menyediakan trayek itu, Medan langsung ke Jeddah.
Jadi selama ini travel kerjasama dengan hotel di Makkah, dan pemerintah juga tidak tahu secara formal.
“Maka dalam hal ini Kementerian Agama harus memberikan pelayanan lebih prima menugaskan setiap pemberangkatan umrah harus didamping petugas dari Kementerian Agama yang bertanggung jawab,”ungkapnya.
Jadi di Kementerian Agama itu tidak hanya membidangi haji, tapi haji dan umrah.Jadi umrah harus melekat menjadi tanggungjawab pemerintah dan tidak boleh dilepas.
Kenapa,sekadar iseng,baru ini saya menemukan dari daerah yang mau berangkat umrah. Kita lihat mereka ada tidur-tidur di masjid, dan di bandara juga antrean dan tak terurus sepertinya memang mereka itu hanya dipercayakan pada travel.
“Kendati,travel itu sudah melewati uji seleksi tetapi pengawasan harus melekat mulai dari pemberangkatan, kesehatan mereka dan berangkat umrah siapa petugas kesehatan siapa dari kementerian kesehatan dan agama dan siapa yang menjamin itu makanya ini harus ditangani secara serius sebelum ada masalah.
Baik tentang dokumen perjalanan, kesehatan dan lainnya maka perlu pengawasan secara melekat. Sebab pelaksanaan ibadah umrah itu hanya sedikit bedanya dengan haji, maka secara pelaksanaanya sama.
“Di situlah pemerintah harus hadir dan tidak boleh lepas tangan. Dan seluruh travel itu harus siap ikut aturan yang dibuat pemerintah,”jelasnya.
Tambah Kapasitas Pelayanan
Head of Corporate Secretary and Legal PT Angkasa Pura Aviasi (AVI) Dedi Al Subur membludaknya jamaah umrah yang berangkat melalui KNIA menandakan antusias masyarakat untuk berangkat umrah sudah tinggi kembali.
Karena, kebijakan dari Pemerintah Saudi Arabia juga sudah tidak lagi membatasi masuknya jamaah umrah dan haji. Sehingga, travel haji dan umrah bisa menampung semua keinginan masyarakat yang akan berangkat haji dan umrah.
Hal itu membuat Bandara International Kualanamu (KNIA) kembali ramai dengan calon penumpang umrah dan saat ini PT Angkasa Pura Aviasi sebagai pengelola bandara sedang menyiapkan proses penambahan kapasitas dan pelayanan untuk kenyamanan pengguna jasa bandara. (a13/C)

Antusias jamaah umrah yang tinggi membuat antrean panjang saat jamaah memasuki proses pemeriksaan barang bawaan dan Imigrasi di lantai I KNIA.Waspada/Irianto