Scroll Untuk Membaca

AcehEkonomi

Dampak Banjir Aceh Tamiang, Stok Sembako Menipis, Harga Ikan Anjlok

Dampak Banjir Aceh Tamiang, Stok Sembako Menipis, Harga Ikan Anjlok
Kecil Besar
14px

IDI (Waspada): Lumpuhnya arus transportasi Banda Aceh – Medan di Kabupaten Aceh Timur, mulai berdampak terhadap perputaran ekonomi masyarakat. Bahkan stok sembilan bahan pokok (sembako) kini mulai menipis.

“Dampak dari banjir Aceh Tamiang, telah mengakibatkan sembako di Aceh, mulai menipis, baik di Kota Banda Aceh atau di beberapa kota lainnya,” ujar Rahmad Al-Banta, kepada Waspada, Minggu (6/11).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dampak Banjir Aceh Tamiang, Stok Sembako Menipis, Harga Ikan Anjlok

IKLAN
Dampak Banjir Aceh Tamiang, Stok Sembako Menipis, Harga Ikan Anjlok
BERSANDAR: Kapal nelayan bersandar sepanjang sungai dan muara PPN Idi, Aceh Timur, Sabtu (5/11). Waspada/M Ishak

Menipisnya sembako di Kota Banda Aceh dan sekitarnya berdampak terhadap berbagai aktivitas masyarakat. “Untuk beras dan ikan masih tersedia. Namun jenis sembako lainnya sudah mulai menipis, seperti gula pasir, minyak makan, bawang merah dan bawang putih, susu dan telur.

“Di pasaran kita melihat hanya dijual beras, ikan atau daging dan gas. Selebihnya, sudah mulai menipis. Jika dalam dua hari kedepan banjir di Aceh Tamiang, belum surut dan arus transportasi belum lancar, maka Aceh akan mengalami masa-masa sulit dalam mendapatkan sembako lengkap di pasaran,” sebut Rahmad Al Banta.

Ihsan, pedagang sembako di Idi Cut, mengatakan, jenis sembako mulai menipis. Hal itu akibat distributor dari luar Aceh, belum bisa melewati wilayah Aceh Tamiang. “Banjir di Aceh Timur, telah memutuskan akses dari Sumut ke Aceh. Dampaknya, mobil pengangkut logistik dari arah Medan ke Aceh, tidak bisa lewat. Dampaknya, sembako tidak ada bahkan stok lama juga nyaris habis,” tutur Ihsan.

Harga Ikan Anjlok

Sementara itu, harga jual ikan basah di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi, Aceh Timur, anjlok, seperti ikan tongkol, dencis dan lain-lain. Turunnya harga ikan basah tersebut akibat akses lalu lintas lumpuh total di Aceh Tamiang.

“Harga jual ikan basah turun dalam tiga hari terakhir, hal itu karena ikan hasil tangkapan nelayan Aceh Timur ini tidak bisa di jual ke Sumatera Utara, sebab jalan negara di titik Aceh Timur, masih tergenang,” sebut Danil, tokoh masyarakat Aceh Timur.

Menurutnya, jenis ikan yang mengalami penurunan harga antara lain jenis ikan tongkol dari Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp15 ribu per kilogram. Ikan kembung dari harga Rp35 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp20 ribu per kilogram. Begitu juga dengan ikan tuna dari Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp20 ribu per kilogram.

“Sebagian ikan segar hasil tangkapan nelayan di PPN Idi, diambil para agen untuk dijual ke pasar tradisional di Aceh Timur dan sekitarnya,” sebut Danil, seraya berharap banjir yang melanda Aceh Tamiang segera surut.

Wakil Panglima Laot, H Husaini, dikonfirmasi terpisah membenarkan, putusnya akses jalan Aceh – Medan, berdampak terhadap turunnya harga ikan. “Turunnya harga ikan menjadi faktor nelayan tidak melaut, namun belakangan pengusaha kapal juga diselimuti dengan minimnya hasil tangkapan dan langkanya minyak kapal,” katanya.

Logistik kapal mahal, seperti harga sembako dan minyak kapal juga langsa, termasuk kapal-kapal kecil yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis Bio Solar. “Jikapun ada kapal yang melaut, hasil tangkapan turun dari biasanya, karena cuaca juga tidak menentu,” timpa H Husaini.

Dari pada tidak balik modal, lanjutnya, sebagian besar pengusaha kapal memilih untuk tambat di kolam PPN Idi dan sepanjang aliran muara. “Mudah-mudahan jalan negara segera lancar dan harga sembako kembali normal, sehingga aktivitas nelayan kembali lancar,” demikian H Husaini. (b11).

Teks Foto : IKAN TONGKOL: Pedagang menunggu pembeli ikan di PPN Idi, Aceh Timur, Sabtu (5/11). Waspada/M Ishak

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE