DI tengah gelombang tinggi, Pol Airud Polres Pidie melaksanakan pengamanan laut untuk kesukseshan lomba layar Pora XIV. Namun cuaca buruk, cabor layar terpaksa dihentikan, Rabu (20/12). Waspada/Muhammad Riza
SIGLI (Waspada): Cabang olahraga layar Pekan Olahraga Aceh (Pora) XIV Pidie gagal dilombakan dengan alasan cuaca tidak mendukung.
“Cuaca buruk di perairan laut Sigli, Pidie sangat tidak mendukung ditambah waktu yang mepet untuk dilaksanakan perlombaan cabor layar,” demikian disampaikan Sekretaris Umum Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi) Aceh, Fauzi Daud, Rabu (21/12).
Dia menyebutkan sebelum keputusan itu dilakukan pihaknya sudah duduk dengan berbagai pihak, terutama dengan petugas keamanan. Diantaranya Airud Polres Pidie, Kodim 0102 Pidie, BPBD Pidie TNI AL.
Dalam pertemuan itu masing-masing instasi tersebut menyatakan kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk dilakukan perlombaan cabor layar. Pihaknya juga sudah meminta data prakiraan cuaca pada BMKG.
Selanjutnya masing-masing Pencab Porlasi se Aceh berjumlah 8 Pengcab, kata Fauzi Daud juga sudah melakukan pertemuan dan hasilnya kata dia juga sama karena cuaca buruk bereka bersepakat menghentikan perlombaan cabor layar, hanya Pengcab Porlasi Kabupaten Pidie yang ngotot cabor layar di perlombakan. Meskipun ada pihak yang mendukung cabor layar ini di lanjutkan, belum tentu pihaknya bersedia melaksanakannya. Memang tidak ada lagi pertandingan, dan tidak ada apa-apa lagi, alasan pembiayaan. Lanjut Fauzi Daud, semua Pengcab sudah habis anggaran.

“Sama semua mau pengcab ataupun Panitia hari ini anggaran kosong. Nah, kalau diperpanjang kami panitia siap,PB Pora tidak siap karena ada konsekwensi dengan penambahan pembiayaan, perangkat pendukung dan segala macam. Ini sudah sangat dilematis, sudah tidak bisa gerak lagi,” katanya.
Lanjut dia, dengan kondisi cuaca buruk semacam itu siapa yang mau mengabil resiko. Ia bersama Pawang sebagai Technical Degete (TD) tidak berani mengambil resiko, karena memang kondisi alam yang saat tidak bersahabat untuk melaksanakan perlombaan Layar.
“Jujur tidak ada persoalan lain di kita, enggak ada persolan tehnis pertandingan segala macam, itu tidak ada,” Fauzi Daud.
Karena cabor layar Pora tidak bisa dilaksanakan, Fauzi Daud bersama kawan-kawan akan mengembalikan semua medali kepada KONI.
“Hari ini kami akan menjumpai KONI melakukan laporan sekaligus mengembalikan medali,” katanya.
Sebut dia, alasan lainya dihentikannya perlombaan layar, ini untuk menghindari korban dari atlet yang bisa disebabkan oleh cuaca buruk di perairan laut Sigli ini.
“Selain menghindari korban jiwa yangbisa dialami atlet, juga korban peralatan yang kita sew aitu. Kemarin kita sudah ada korban peralatan berupa pecah layar,” katanya.
Kecewa
Ketua Umum Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi) Kabupaten Pidie, Malik Kasem, mengaku kecewa dengan batalnya pelaksanaan lomba cabor layar di Pora XIV 2022.
Menurut dia, para Pengcab Porlasi se Aceh, khususnya Porlasi Kabupaten Pidie merasa sangat dirugikan dengan dibatalkan perlombaan layar, sebab pihaknya sudah mengeluarkan banyak biaya untuk melatih para atlet. “Bukan kami dari Pidie saja yang kecewa, tetapi semua pengcab mmerasa dirugikan,” kata Malik Kasem.
Dia mengungkapkan beberapa pengurus Porlasi telah berkoordinasi dengannya selaku ketua umum Pengacab Porlasi tuan rumah di Sigli. Koordinasi itu kata dia terkait dihetikannya perlombaan cabor layar. Namun, Malik Kasem menyarankan agar para pegurus Porlasi untuk melakukan protes kepada panitia.
“Kami, walaupun tuan rumah, tetapi dalam hal ini sebagai peserta juga sama seperti kontingen lain, jadi bukan sebagai pertanggung jawab. Kalau mau protes saya sarankan ke Koni dan panitia Pora,” katanya.
Pun begitu Malik Kasem sangat berharap, cabor Layar dapat dilanjutkan agar atlet yang sudah lama berlatih bisa membuktikan prestasinya, dan daerah bisa bisa mendulang medali pada cabor ini.
”Kalau sekarang alasanya cuaca, kita lakukan pertandingan pada saat cuacanya sudah membaik, jangan lah sampai ditiadakan. Kami sangat berharap perlombaan layar ini dapat dilanjutkan,” kata Malik Kasem.
Dia mengatakan pada Pora XIV, tuan rumah mengikti sejumlah clas, diantaranya RSX, RS one, dan Marathon. Tiga clas ini menjadi andalan bagi tim layar tuan rumah Pidie untuk meraih medali emas. “Karena itu kami sangat kecewa bila pertandingan ini di hentikan,” pungkasnya. (b06)