AEKKANOPAN (Waspada): Bangunan gudang dan satu unit excavator hangus terbakar akibat aksi spontanitas warga dusun Sei Lurus Desa Tanjung Mangedar Kecamatan Kualuhhilir Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) yang marah akibat diputusnya akses jalan yang telah mereka perbaiki dengan cara swadaya.

Berdasarkan keterangan salah seorang warga, R.Panggabean, kejadian tersebut terjadi tepat di hari Natal, Minggu (25/12). Kemarahan warga ini disulut akibat adanya pemutusan badan jalan yang mereka perbaiki dengan excavator yang ditengarai dilakukan orang suruhan dari Akok seorang pengusaha perkebunan warga Tanjung Leidong, pada malam Natal atau tepatnya pada malam Minggu (24/12).
Namun, kendati warga malam itu mengetahui dilakukannya pemutusan kembali badan jalan tersebut, warga memilih tidak melakukan aksi apapun, dikarenakan pada saat itu warga Sei Lurus yang mayoritas beragama Nasrani sedang melaksanakan ibadah malam Natal.
Siangnya, Minggu (25/12) warga yang baru usai melaksanakan ibadah minggu, berusaha menemui Akok di gudang dan rumah karyawannya untuk menanyakan prihal pemutusan badan jalan tersebut.
Namun, sayangnya pada saat itu tidak ketemu, warga yang sudah kesal, akhirnya membakar gudang dan satu unit excavator yang berada di sekitar lokasi rumah karyawan kebun, hal tersebut terjadi begitu saja dan begitu cepat, jelas Panggabean.
Disampaikannya juga, jauh sebelum Akok membuka lahan disini, jalan tersebut telah ada dan dikenal dengan nama jalan Belanda, sayangnya jalan Belanda itu diputus beberapa tahun lalu dan dibuat menjadi saluran air sekaligus pembatas kebun milik saudara Akok, terang Panggabean melalui selular pada Waspada, Jum’at (30/12).
Karena ingin kembali membuka serta memperbaiki akses jalan Belanda, warga akhirnya melakukan swadaya dengan melakukan perbaikan jalan Belanda sepanjang 200 meter, termasuk menyambungkan kembali badan jalan yang telah terputus sebelumnya.
” Surat persetujuan dari Kades untuk perbaikan jalan Belanda ada sama warga, bahkan direncanakan pada tahun 2023 akan dibangun tangkahan penyeberangan perahu dengan dana desa, karena di ujung jalan Belanda ini langsung mengarah ke muara Sungai Kualuh, ” ucapnya.
Hal ini pula yang membuat warga rela melakukan swadaya memperbaiki jalan, selain untuk aktifitas rutin, jalan Belanda ini direncanakan menjadi akses utama menuju pelabuhan penyeberangan warga ke pusat pemerintahan Desa Tanjung Mangedar yang ada diseberang dusun Sei Lurus.
Diakhir pembicaraan, R.Panggabean menyampaikan harapan warga, agar badan jalan yang telah diputus oleh perusahaan perkebunan, kembali di perbaiki sebab akses jalan tersebut sangat diperlukan oleh warga dusun Sei Lurus.
Kapolsek Kualuh Hilir, AKP. Krisnat, SE.MH, saat di konfirmasi, Jum’at (30/12) membenarkan kejadian tersebut.
Dijelaskannya, pada tanggal 25 kemarin, sekelompok orang melakukan perusakan/ pembakaran terhadap gudang dan 1 unit excavator milik korban Akok. Atas hal itu, korban telah membuat laporan polisi pada tanggal 26 Desember 2022.
Adapun penyebab kejadian tersebut dikarenakan adanya keberatan masyarakat atas pemutusan/ penutupan akses jalan yang ada di areal kebun milik korban.
” Saat ini Tim kita bekerjasama dengan Tim dari Satreskrim Polres Labuhan batu sedang melakukan serangkaian tindakan penyelidikan dan penyidikan, ” ucap Krisnat.
Terkait aksi massa ini, AKP. Krisnat menyampaikan ” Satu hal yang perlu kami sampaikan kepada seluruh masyarakat. Bahwa dengan alasan apapun tindakan main hakim sendiri tidak dibenarkan, Negara kita Negara hukum, ” pungkasnya.
Untuk menjaga aksi susulan dan menciptakan kondusifitas, menurut AKP.Krisnat, saat ini personil polsek Kualuh hilir melakukan patroli rutin di sekitar lokasi tempat kejadian perkara (TKP). (Cim)