ACEH BARAT (Waspada): Puluhan jamaah umroh asal Aceh Barat dikabarkan gagal berangkat menunaikan ibadah agama Islam di tanah suci Makkah, hingga terlantar di Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Dari informasi yang didapatkan jamaah umroh sebanyak 26 orang merasa tertipu oleh pihak travel cabang Meulaboh PT. Tanur Mutmainah Tour, yang memberangkatkan jamaah umroh tersebut.
Sebelumnya, para jamaah itu dijanjikan berangkat pada 17 November 2022 lalu, namun unduran itu tidak menjadi kekhawatiran jamaah dengan menunggu sesabar mungkin,” kata warga Meulaboh Muhammad Afzar kepada Waspada.id Jumat (6/1).
Alhasil sejak 14 Desember 2022 jamaah itu start dari Masjid Agung menuju ke Bandara Sumatera Utara dan dipersiapkan berangkat ke Jeddah, Arab Saudi.
“Tetapi mereka justru terlantar di Bogor. Padahal seharusnya dari Medan langsung ke tanah suci Makkah atau Madinah,” ungkapnya.
Ke-26 jamaah umroh diberangkatkan, 11 orang lepas landas ke Jeddah dan tersisa 15 orang kebingungan di salah satu hotel kabupaten tersebut.
Hingga para jamaah umroh ini makan minum ditanggung pribadi, padahal setiap jamaah umroh telah menyetor uang keberangkatan sekaligus akomodasi secara lunas total dibuktikan dengan kwitansi.
Senada Ali, warga Desa Cangge Pante Ceureumen anak dari seorang jamaah yakni Rusli dan Tihajar, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak travel tersebut yang rela menelantarkan para jamaah.
Dia menilai, peristiwa dialami orang tuanya itu diduga tergolong adanya penipuan tanpa terdeteksi, sehingga menyiapkan diri menelusuri sebab akibat pihak penyedia pemberangkatan.
“Slip penyetoran keberangkatan tertuju ke orang kepercayaan ada di genggaman saya, terus masalah terbesar invoicenya atas nama orang lain bukan nama orang tua saya,”ungkapnya.
Ia menjelaskan, pihak humas PT tersebut diketahui menjalankan mediasi damai sembari mengecek kondisi jamaah di Bogor yang tidak layak lagi untuk menetap walau sementara.
Usai penyetoran uang ke pihak PT itu dari 26 jamaah melalui seorang kepercayaan berinisial Zaini selaku owner cabang PT itu telah tersalurkan Rp80 juta, namun terhutang Rp700 juta.
Zaini memerintahkan anak jamaah untuk mencari uang, dan saya khususnya diminta 300 juta dengan iming-iming menggadai surat tanah kebun sawit.
Sebelumnya cabang PT itu menempatkan jamah di salah satu hotel Bogor berada di tempat non jaringan, sehingga anak-anak dari seluruh jamaah sulit menghubungi orang tua.
Zaini Dahlan selaku Owner Cabang PT Tanur Mutmainah Tour mengungkapkan, tentang isu yang berkembang khususnya Aceh Barat, tanggung jawab murni kesalahannya. “Karena uang yang mereka setor ke kantor, kami pakai untuk jamaah sebelumnya,” ujarnya.
“Akibatnya mereka gagal berangkat, sedangkan 11 orang jamaah sudah diberangkatkan dan 14 jamaah yang belum diberangkatkan itu saya bertanggung jawab,”ungkapnya.
Sementara Kemenag Aceh Barat Samsul Bahri Konfirmasi Waspada mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan atas kejadian jamaah yang gagal diberangkatkan, seharusnya PT travel Tanur Mutmainah Tour travel harus bertanggung jawab.
Ia meminta kepada jamaah yang ingin menyetor umroh harus dilihat dulu travelnya. “Jangan asal nyetoir akhirnya rugi,” pinta Samsul.
Ia menambahkan hal seperti ini sudah sering terjadi di Aceh Barat akan tetapi ini yang lebih parah karena jamaah ditelantarkan di Bogor. “Seharusnya dari Medan langsung ke Madinah,” tambah Kemenag Aceh Barat Samsul Bahri.(b22)