MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Ahmad Fauzan yang ramai diberitakan terkait insiden pemukulan terhadap Riduwan Putra Saleh, pekan lalu menyebutkan, pihaknya menyerahkan insiden tersebut kepada aparat penegak hukum.
“Kita serahkan masalah ini kepada aparat penegak hukum untuk ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku,” kata Fauzan di Medan, Selasa (21/2).
Anggota dewan dari yang juga Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Sumut itu merespon insiden dugaan pemukulan terhadap Riduwan, warga Pasar VII Tembung, Kabupaten Deliserdang, yang kemudian ramai diberitakan di media.
Insiden itu tampaknya bermula dari pemberhentian Riduwan selaku Sekretaris Tapak Suci Putra Muhammadiyah, yang disampaikan pada rapat di ibukota Labuhan Batu, Rantauprapat, 12 Nopember 2022.
Riduwan tampaknya tidak berkenan dengan putusan tersebut, hingga puncaknya terjadi insiden yang diklaimnya sebagai pemukulan dan penganiayaan acara musyawarah organisasi itu di Padangsidempuan pada 17 Februari 2022.
Menyikapi hal itu, Fauzan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Tapak Suci Putra Muhammadiyah Sumut mengklaim insiden terkesan dibesar-besarakan, padahal itu hanya masalah kecil di interen organisasi.
“Begitu juga insiden yang diberitakan saya menganiaya Riduwan itu tidak benar, yang benar saya hanya memukul kakinya, sebagai bentuk pembinaan dari senior kepada anggota,” kata Fauzan dalam temu pers yang dihadiri seluruh pengurus bela diri Tapak Suci.
Insiden itu, lanjut Fauzan, pun hanya berlangsung beberapa menit, dan tidak ada penganiayaan, karena di lokasi kejadian pada Jumat malam lalu itu dalam sebuah acara di Padangsidempuan, Tapsel, disaksikan satuan keamanan, termasuk dari petugas Polres Padangsidempuan bahkan personil dari Poldasu.
“Kalau kami menganiaya, tentu kami sudah diamankan polisi. Sebaliknya, kami sudah berusaha melerai dan menjelaskan persoalannya, namun Riduwan tetap melaporkan masalah ini ke Polres Padangsidempuan. Saya tidak tahu mengapa, mungkin ada tetesan darah dari anggota tubuhnya, yang saya rasa bukanlah akibat saya tendang di bagian kakinya,” ujar Fauzan.
Dialog
Fauzan selanjutnya menjelaskan, pihaknya sudah berusaha menghubungi Riduwan pasca insiden, namun hingga kini upaya menyelesaikan masalah ini dengan musyawarah belum tercapai.
“Kita membuka pintu untuk dialog, agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik, namun belum terlihat upaya ke arah itu,” katanya.
Menurut Fauzan, Riduwan tampaknya ingin mendapatkan keadilan dalam kasus yang dialaminya. “Karenanya, kita hargai, dan kita juga sepenuhnya menyerahkan masalah ini ke aparat penegak hukum untuk mendapatkan keadilan juga,” sebutnya.
Pihaknya menyebutkan, terkait dalam laporan Riduwan, Polres Padangsidempuan sudah memeriksa saksi dari tim panitia lokal.
“Sedangkan saya sendiri belum mendapat panggilan, kita sebagai warga akan taat hukum, dan akan menjelaskan apa yang terjadi dengan sebenar-benarnya, tanpa ada kita tambah-tambahi,” sebutnya. (cpb)