Scroll Untuk Membaca

Medan

Ahmad Fauzan Serahkan Insiden Pemukulan Kepada Penegak Hukum

Ahmad Fauzan Serahkan Insiden Pemukulan Kepada Penegak Hukum
Anggota DPRD Sumut yang juga Ketua Tapak Suci Putra Muhammadiyah, Ahmad Fauzan (dua kiri) dan pengurus memberikan keterangan, di Medan, Selasa malam (21/2). Waspada/Partono Budy
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Ahmad Fauzan yang ramai diberitakan terkait insiden pemukulan terhadap Riduwan Putra Saleh, pekan lalu menyebutkan, pihaknya menyerahkan insiden tersebut kepada aparat penegak hukum.

“Kita serahkan masalah ini kepada aparat penegak hukum untuk ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku,” kata Fauzan di Medan, Selasa (21/2).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Ahmad Fauzan Serahkan Insiden Pemukulan Kepada Penegak Hukum

IKLAN

Anggota dewan dari yang juga Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Sumut itu merespon insiden dugaan pemukulan terhadap Riduwan, warga Pasar VII Tembung, Kabupaten Deliserdang, yang kemudian ramai diberitakan di media.

Insiden itu tampaknya bermula dari pemberhentian Riduwan selaku Sekretaris Tapak Suci Putra Muhammadiyah, yang disampaikan pada rapat di ibukota Labuhan Batu, Rantauprapat, 12 Nopember 2022.

Riduwan tampaknya tidak berkenan dengan putusan tersebut, hingga puncaknya terjadi insiden yang diklaimnya sebagai pemukulan dan penganiayaan acara musyawarah organisasi itu di Padangsidempuan pada 17 Februari 2022.

Menyikapi hal itu, Fauzan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Tapak Suci Putra Muhammadiyah Sumut mengklaim insiden terkesan dibesar-besarakan, padahal itu hanya masalah kecil di interen organisasi.

“Begitu juga insiden yang diberitakan saya menganiaya Riduwan itu tidak benar, yang benar saya hanya memukul kakinya, sebagai bentuk pembinaan dari senior kepada anggota,” kata Fauzan dalam temu pers yang dihadiri seluruh pengurus bela diri Tapak Suci.

Insiden itu, lanjut Fauzan, pun hanya berlangsung beberapa menit, dan tidak ada penganiayaan, karena di lokasi kejadian pada Jumat malam lalu itu dalam sebuah acara di Padangsidempuan, Tapsel, disaksikan satuan keamanan, termasuk dari petugas Polres Padangsidempuan bahkan personil dari Poldasu.

“Kalau kami menganiaya, tentu kami sudah diamankan polisi. Sebaliknya, kami sudah berusaha melerai dan menjelaskan persoalannya, namun Riduwan tetap melaporkan masalah ini ke Polres Padangsidempuan. Saya tidak tahu mengapa, mungkin ada tetesan darah dari anggota tubuhnya, yang saya rasa bukanlah akibat saya tendang di bagian kakinya,” ujar Fauzan.

Dialog

Fauzan selanjutnya menjelaskan, pihaknya sudah berusaha menghubungi Riduwan pasca insiden, namun hingga kini upaya menyelesaikan masalah ini dengan musyawarah belum tercapai.

“Kita membuka pintu untuk dialog, agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik, namun belum terlihat upaya ke arah itu,” katanya.

Menurut Fauzan, Riduwan tampaknya ingin mendapatkan keadilan dalam kasus yang dialaminya. “Karenanya, kita hargai, dan kita juga sepenuhnya menyerahkan masalah ini ke aparat penegak hukum untuk mendapatkan keadilan juga,” sebutnya.

Pihaknya menyebutkan, terkait dalam laporan Riduwan, Polres Padangsidempuan sudah memeriksa saksi dari tim panitia lokal.

“Sedangkan saya sendiri belum mendapat panggilan, kita sebagai warga akan taat hukum, dan akan menjelaskan apa yang terjadi dengan sebenar-benarnya, tanpa ada kita tambah-tambahi,” sebutnya. (cpb)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE