Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Utang Syaitan kepada Manusia (Merespon Tulisan Budi Agustono “Amir Hamzah: Bangsawan Nasionalis” di Harian Waspada)

Utang Syaitan kepada Manusia (Merespon Tulisan Budi Agustono "Amir Hamzah: Bangsawan Nasionalis" di Harian Waspada)
Kecil Besar
14px

Foto: Amir Hamzah. Waspada/Istimewa

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Utang Syaitan kepada Manusia (Merespon Tulisan Budi Agustono "Amir Hamzah: Bangsawan Nasionalis" di Harian Waspada)

IKLAN

JAKARTA (Waspada) : “Datang lah engkau duhai maut/lepaskan daku dari nestapa. Engkau lagi tempatku berpaut/di waktu ini gelap gulita”.

Bait perih itu tertoreh pada pusara bersyair bernama T. Amir Hamzah di Masjid Azizi Tanjungpura, Langkat, 61 kilometer dari Medan ke arah Aceh Timur.

Diserbu. Diculik. Dihilang. Dilucut. Setelahnya, kabar kematian. Manusia Amir Hamzah dibunuh “syaitan” bajingan dalam tugas masa jabatan. Paduka wakil negara disembelih keji si biadab dari imaji kiri bangsa sendiri.

Dalam pengabdian sunyi Ketua Indonesia Muda berwajah santun itu meregang nyawa belia. Dieksekusi dengan mata terbuka usai minta haknya bermunajat doa. Keberanian dan kenegarawanan Manusia Amir abadi dalam warisan budi yang abadi.

Zuriyat Langkat meraung panjang. Amir sang pemberani maut itu mati, dan berarti. Siapa berani mengakui berutang “darah” keadilan? Dan, berarti kepada negeri.

Tak cuma kepada Langkat, Sumatera, Melayu, pun padamu negeri: Indonesia Raya. Datang lah engkau duhai keadilan, lepaskan zaman dari nestapa. Let’s kill the all devils!

Muhammad Joni adalah Advokat, Bumi Putera Langkat tinggal di Jakarta.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE