PEMATANGSIANTAR (Waspada): Virus African Swine Fever (ASF) atau flu babi kembali merebak, hingga Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Hanpangtan) Pemko Pematangsiantar melakukan langkah antisipasi
“Sejak akhir 2022 telah mengatisipasi dengan mengimbau para peternak,” jawab Plt Kadis Hanpangtan L. Pardamean Manurung kepada wartawan, Kamis (4/5).
Menurut Pardamean, pihaknya sudah mengimbau masyarakat peternak agar memperhatikan sejumlah hal untuk mengantisipasi ASF, antara lain melaksanakan budidaya dan pemeliharaan ternak dengan baik seperti memberikan pakan yang berkualitas, minum yang cukup dan ternak di dalam kandang.
Selain itu, melaksanakan biosekuriti yang ketat seperti penyemprotan kandang dan peralatan kandang dengan disinfektan, membatasi keluar serta masuk orang serta sterilisasi petugas kandang dengan melaksanakan penyemprotan alas kaki dan pakaian serta memisahkan ternak yang sehat dengan ternak yang sakit.
Kemudian, memasang jaring paranet pada bangunan kandang untuk mencegah masuknya vector pembawa penyakit, menghimbau peternak agar ternak yang mati menguburnya dan larangan membuang bangkai ke sungai atau ke tempat pembuangan sampah serta tidak memperjual belikan ternak yang sakit.
Selanjutnya, segera menghubungi atau melaporkan kepada penyuluh pertanian lapangan (PPL) atau Dinas Hanpangtan Pemko bila menemukan ternak yang sakit dan ternak yang mati dengan gejala.
“Juga, jika ada ternak yang mati mendadak, terdapat bercak ungu di bagian perut, demam, tidak nafsu makan dan lemas serta terdapat bercak pendarahan atau bercak merah di sekitar telinga, anus dan mulut dan menyerang dengan cepat serta menimbulkan kematian,” akhir Manurung.(a28).