Scroll Untuk Membaca

AcehInternasionalMedanNusantara

Suhu Madinah-Makkah 39 Derajat

Suhu Madinah-Makkah 39 Derajat
MERPATI: Di tengah terik matahari dan suhu udara yang panas, namun kerumunan merpati di depan pekarangan Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Sabtu (3/6). Waspada/Muhammad Ishak
Kecil Besar
14px

Laporan Haji: Muhammad Ishak

ARAB SAUDI (Waspada): Jemaah haji ketika beraktivitas di luar ruangan selalu membawa Alat Pelindung Diri (APD), seperti payung, kacamata hitam, botol minum dan topi. Hal tersebut dinilai penting untuk mewaspadai cuaca panas selama di tanah suci, baik di Madinah maupun di Makkah.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Suhu Madinah-Makkah 39 Derajat

IKLAN

“APD itu penting dibawa ketika jemaah keluar hotel menuju masjid ataupun ketika pulang dari masjid ke hotel. Hal ini mengingat suhu panas di Arab Saudi, pada tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu,” kata Kasi Siskohat Daker Madinah, Ambary Julianto, Minggu (4/6).

Berdasarkan situs prakiraan cuaca, pukul 12:40 WAS, cuaca di Madinah 39,1 derajat celcius, Makkah 38,96 derajat celcius, dan Jeddah 36,98 derajat celcius. Sejam sebelumnya, pukul 11:34 Waktu Arab Saudi (WAS) hari Minggu, cuaca di Makkah 38,8 derajat celcius, Madinah 37,1 derajat celcius dan Jeddah 37,98 derajat celcius.

Sedangkan pukul 10:35 WAS, cuaca di Makkah 33,72 derajat celcius, Madinah 32,1 derajat celcius dan Jeddah 33,98 derajat celcius. “Jamaah harus tetap mewaspadai dengan suhu udara di tanah suci, karena paparan sinar matahari dapat membuat kulit terbakar dan tentu akan berdampak terhadap dehidrasi,” kata Anto, sapaan Ambary Julianto.

Jemaah ketika ke masjid untuk arbain di Madinah, diharapkan selalu membawa botol minum dan diisi air zam zam yang tersedia di dalam Masjid Nabawi. “Meskipun tidak haus, tapi jemaah dianjurkan untuk minum. Begitu juga dengan semprotan air agar disemprotkan sesekali ke wajah,” tambahnya.

Berbeda dengan suhu udara di tanah air, Anto menambahkan bahwa suhu udara di Arab Saudi, memiliki kelembaban rendah. Dampaknya, bibit dan kulit mudah kering. “Nah, di saat dibiarkan maka akan menimbulkan gatal-gatal dan bibir akan pecah-pecah,” katanya.

Oleh karenanya, Anto memberikan solusi agar jemaah untuk membawa lip balm atau pelembab bibir dan body lotion yang mengandung zat penahan sinar ultraviolet. “Untuk jamaah lansia atau sakit, kami berharap untuk salat di hotel saja. Tetapi jika memiliki teman sekamar yang ikhlas mengantar dan membawa kembali silahkan ke masjid,” demikian Anto. (b11)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE