ACEH UTARA (Waspada): Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Aceh Utara, Cut Ibrahim bekerja sama dengan PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM), Senin (14/8) pagi tanam 1000 batang mangrove (bakau) di sepanjang Pantai Gampong Pu’uk, Kecamatan Samudera, Aceh Utara.
Konservasi bakau perlu dilakukan di sepanjang pantai Aceh Utara untuk mencegah terjadi erosi. Erosi dinilai sangat berbahaya bagi lingkungan hidup karena dapat menggerus permukaan bumi atau bisa menyebabkan hilangnya perkampungan warga yang tinggal menetap di dekat pantai.
“Makanya DLHK bersama dengan PT. PIM sepakat untuk melaksanakan penanaman bakau di sepanjang pantai. Karena bakau diyakini menjadi solusi untuk mencegah terjadinya erosi,” sebut Kepala DLHK Aceh Utara, Cut Ibrahim saat dikonfirmasi Waspada.id.
Kemudian, hutan bakau juga menjadi tempat berkembang biak terbaik bagi spesies udang, ikan dan khususnya kepiting bakau. Akar bakau, kata Cut Ibrahim merupakan makanan kesukaan kepiting bakau.
Dan hutan bakau diyakini mampu mencegah pemanasan global yang saat ini sedang mengancam kehidupan umat manusia.
“Penanaman mangrove salah satu solusi untuk menjaga sistem perairan darat dan laut,” katanya.
Dua Tahun Terakhir 10.000 Mangrove
Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), Budi Santoso Syarif melalui Manager Humas PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM), Zulhadi di Pantai Gampong Pu’uk, Kecamatan Samudera, Aceh Utara saat dikonfirmasi Waspada menyebutkan, dalam dua tahun terakhir pihaknya telah membantu 10.000 batang bibit mangtove di seluruh Aceh Utara.
“Hari ini, Senin (14/8) pagi bersama dengan teman-teman dari DLHK Aceh Utara, pemyuluh perikanan, Muspika Samudera, dan seluruh masyarakat Gampong Pu’uk sudah berhasil kita tanam 1000 batang bibit bakau. Mudah-mudahan dapat dijaga dengan baik sehingga bakau yang kita bantu ini tumbuh sesuai harapan,” sebut Zulhadi.
Dari hitungan kasar pihaknya, kata Zulhadi, Aceh Utara membutuhkan 50.000 bibit bakau untuk ditanam di sepanajmg garis pantai. Sehingga ke depan, Aceh Utara memiliki hutan bakau yang dapat menjaga kesimbangan iklim, tempat ikan, udang dan kepiting berkwmbang biak dan tentunya untuk mencegah erosi.
Bibit mangrove yang ditanam di sepanjang pantai Aceh Utara selama ini dipesan dari Kota Langsa dan sebagian dari tempat pembibitan PT. PIM sendiri.
“Tentunya penanaman bakau akan terus berlanjut dan sudah menjadi komitmen PIM.Selain membantu bibit kita juga memberikan biaya tanam untuk masyarakat. Selanjutnya mohin dijaga dengan baik. Beberapa lokasi yang sudah kita tanam sebelumnya adalah Bangka Jaya, Kecamatan Dewantara dan di Kecamatan Seunuddon,” sebutnya.
Penjabat Bupati Aceh Utara, Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si yang diwakili Staf Ahli Bidang Keistimewaan, Kesejahteraan dan SDM, Halidi dalam sambutanya, meminta masyarakat menjaga dan merawat bibit bakau yang baru saja selesai ditanam.
“Manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat Pu’uk sendiri dan juga untuk masyarakat Aceh Utara lainnya. Terimakasih kepada PT. PIM yang telah membantu bibit bakau,” ucap Halidi.
Kemudian Halidi pada ksempatan itu meminta PIM untuk melanjutkan program penanaman bakau di sepanjang garis pantai di Aceh Utara, karena bakau memiliki banyak manfaat bagi keberlangsungan kehidupan umat manusia.
Tokoh masyarakat Gampong Pu’uk, Samudera, Aceh Utara, Razali pada kesempatan itu, atas masyarakat Gampong Pu’uk mengucapkan terimakasih banyak karena telah memikih Gampong Pu’uk sebagai lokasi penanaman 1000 batang bakau.
“Tugas kita sebagai masyarakat menjaga kepercayaan Pemda Aceh Utara dan PIM dengan cara merawat bibit bakau ini hingga tumbuh dengan baik. Menanam jauh lebih mudah daripada merawatnya,” sebut Razali.
Amatan Waspada.id di lokasi penanaman bakau, masyarakat setempat antusias menyambut program penanan bakau. Diharapkan, penaman bakau dapat dilakukan bukan hanya di Gampong Pu’uk tetapi juga dilaksanakan di beberapa gampong tetangga. (b07).