Scroll Untuk Membaca

EkonomiSumut

Anggota Komisi C DPRD Binjai Soroti PDAM Tirtasari

“Mau Penyertaan Modal, Harus Berani Pangkas Karyawan”

Kantor PDAM Tirtasari Binjai, Jalan Mongonsidi, Kecamatan Binjai Kota. (Waspada/ist)
Kantor PDAM Tirtasari Binjai, Jalan Mongonsidi, Kecamatan Binjai Kota. (Waspada/ist)
Kecil Besar
14px

BINJAI (Waspada): Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtasari Kota Binjai sampai saat ini masih menjadi sorotan sejumlah kalangan, tak terkecuali dari anggota Komisi C DPRD Binjai, Adil Putra.

Pelayanan buruk dan perusahaan yang selalu merugi, menjadi salah satu penyebab PDAM Tirtasari terus mendapat sorotan. Bahkan, Wali Kota Binjai Amri Hamzah, sebelumnya mengakui, bahwa persoalan di tubuh PDAM sudah cukup kompleks, mulai dari karyawan berlebih hingga sarana PDAM yang suduah tua.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Anggota Komisi C DPRD Binjai Soroti PDAM Tirtasari

IKLAN

Untuk membenahi perusahaan ini, Plt PDAM Tirtasari Binjai, Ashari ST, sebelumnya mengaku sangat berharap mendapat penyertaan modal sebesar Rp2,4 miliar untuk mengganti 6000 meteran yang rusak. Sehingga kerugian Rp4 milliar per tahunnya akibat kerusakan meteran dapat diatas.

Namun, pandangan berbeda dilontarkan Adil Putra, annggota Komisi C DPRD Binjai. Menurut Adil, jika PDAM Tirtasari ingin menerima penyertaan modal Rp2,4 miliar, maka pilihannya adalah memperbaiki diri terlebih dahulu.

“Kami dari DPRD tentunya ingin melihat PDAM itu memberikan pelayanan terbaik. Bukan berarti kami tidak sepakat untuk menyetujui penyertaan modal. Tapi sebelum itu dilakukan, sehatkan dulu perusahaan, baru kemudian kita urus penyertaan modalnya,” kata Adil.

Salah satu tindakan yang harus dilakukan, sambung Adil, pihak PDAM dapat memangkas karyawan yang berlebih. Sehingga pendapatan dan pengeluaran menjadi seimbang. “Kalau itu tidak dilakukan, kita khawatir penyertaan modal menjadi sia-sia,” pungkasnya.

Adil juga membeberkan, bahwa PDAM Tirtasari Binjai sebelumnya sudah pernah mendapat penyertaan modal sekitar Rp2 miliar. Namun, pelayanan PDAM juga masih terlihat buruk. “Itu yang kita tidak mau, modal masuk, perusahaan juga tak sehat. Lebih baik sehatkan dulu penyakit yang ada, baru kita sepakati penyertaan modalnya,” tegasnya.

Karena itu dia berharap, agar wali kota segera menetapkan dirut definitif agar dapat mengambil kebijakan penuh. Salah satunya melakukan pemangsakan karyawan yang tidak berlebih. “Kita butuh dirut yang berani. Kalau belum berani mengambil sikap tegas, itu sama saja tidak akan mengubah nasib PDAM,” kata anggota Fraksi PAN itu. (a34)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE