TAPSEL (Waspada): PT Agincourt Resources (PTAR) perusahaan pengelola Tambang Emas Martabe di Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan, meraih lima penghargaan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia.
Terdiri dari empat penghargaan Good Mining Practice (GMP) dan satu lagi Penghargaan Subroto. Diterima pada ajang GMP Award 2023 di Jakarta akhir bulan September kemarin.
Diserahkan oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Kementerian ESDM Sunindyo Suryo Herdadi kepada Presiden Direktur PTAR Muliady Sutio.
Penghargaan itu diraih berkat penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik dan manfaat program pengembangan serta pemberdayaan masyarakat.
Satu di antara lima penghargaan itu bersimbol emas. Yakni Penghargaan Aditama pada Aspek Pengelolaan Teknis Pertambangan Minerba.
“Terimakasih atas penghargaan yang kami terima hari ini. Kami yakin penerapan GMP dapat memberi manfaat bagi semua stake holder, termasuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi tambang,” kata Muliady.
Menurutnya, aktivitas operasional Tambang Emas Martabe selalu mengacu pada Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik.
Kepmen ini menjadi pedoman perusahaan dalam melakukan pengelolaan lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya yang efisien. Upaya tanggung jawab sosial yang baik dan pemanfaatan teknologi.
Kegiatan konservasi penambangan dalam optimalisasi pengelolaan pemanfaatan mineral yang terukur, efisien, tanggung jawab dan berkelanjutan. Mulai dari pengolahan dan pemurnian hingga rencana pasca tambang.
Selain Penghargaan Aditama, PTAR juga meraih tiga Penghargaan Utama di GMP Award 2023. Yakni di Aspek Pengelolaan Konservasi Mineral, Aspek Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral, dan Aspek Pengelolaan Standarisasi dan Usaha Jasa Pertambangan Mineral.
PTAR menyabet penghargaan tertinggi Subroto 2023 berupa trofi dalam Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Mineral Terinovatif Kategori Logam Sub Kategori Bidang Peningkatan Pendapatan Riil dan Pekerjaan.
“Ini akan menjadi motivasi bagi kami untuk terus menerapkan pedoman good mining practice sepanjang usia Tambang Emas Martabe,” ujar Muliady.
Sementara Wakil Presiden Direktur PTAR Ruli Tanio menambahkan, perusahaan mereka memiliki berbagai program PPM, termasuk program pertanian untuk petani penangkar benih padi bersertifikat.
Secara nyata telah berkontribusi pada program pemerintah dan Sustainable Development Goals (SDGs) kedua yaitu meningkatkan pertanian berkelanjutan.
“Menjalankan program PPM, kami tentu melihat pada kebutuhan masyarakat dan berupaya menciptakan lapangan kerja berbasis potensi lokal,” kata Ruli.
Penghargaan Subroto merupakan satu bentuk apresiasi tak terhingga atas upaya PTAR berkontribusi positif bagi warga sekitar area operasional tambang.
Hal senada dikatakan Senior Manager Community PT Agincourt Resources, Christine Pepah. Katanya, program petani penangkar benih padi unggul bersertifikat di Batangtoru dimulai sejak tahun 2016.
Berawal dari Kelompok Tani (Koptan) Permata Hijau di Desa Sipenggeng yang terus berkembang hingga tahun 2023 dan telah melibatkan 43 petani di enam desa.
Dari 15 hektar areal tanam, mereka telah memanen lebih dari 37 ton gabah. Total pembelian gabah dari petani penangkar mencapai Rp203 juta, sedangkan total penjualan benih bersertifikat unggul mencapai Rp263 juta.
“Program ini telah menciptakan aktor-aktor pertanian handal dan kompeten dalam meningkatkan perekonomian desa melalui pengaktifan klaster-klaster produktif berbasis potensi desa,” ungkap Christine. (a05)
