Scroll Untuk Membaca

Sumut

Upaya Gagalkan Calon Perseorangan Di Tapsel ‘Membunuh’ Demokrasi

Upaya Gagalkan Calon Perseorangan Di Tapsel ‘Membunuh’ Demokrasi
Status oknum anggota DPRD Tapsel di media sosial dengan Bahasa daerah Mandailing dinilai menghasut masyarakat untuk membatalkan dukungan terhadap calon perseorangan. Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

TAPANULI SELATAN (Waspada): Upaya untuk menggagalkan pasangan bakal calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati di Tapanuli Selatan (Tapsel) dari jalur perseorangan untuk Pilkada 2024 dilakukan secara masif dan mencederai demokrasi.

Baru-baru ini ditemukan adanya sejumlah oknum membujuk masyarakat untuk menandatangi formulir berisi contrengan menolak Bapaslon perseorangan dengan imbalan sejumlah uang.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Upaya Gagalkan Calon Perseorangan Di Tapsel ‘Membunuh’ Demokrasi

IKLAN

Perbuatan yang dinilai mencederai demokrasi tersebut kembali terjadi. Kali ini berasal dari oknum anggota dewan di Tapsel.

Dalam status di media sosialnya, oknum anggota DPRD Tapsel tersebut mengajak masyarakat untuk tidak melayani jika ada orang datang ke rumah meminta tanda tangan dukungan dan KTP.

Oknum anggota DPRD Tapsel tersebut juga melampirkan foto surat dukungan untuk jalur perseorangan di akun media sosialnya yang menyatakan surat tersebut palsu. Oknum tersebut meminta masyarakat agar mengabaikannya. Status tersebut ditulis dalam Bahasa Mandailing.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Koordinator Tim 9 Dolly Pasaribu, Mulyadi menyebutkan bahwa upaya menggagalkan Bapaslon jalur perseorangan kami itu (Dolly Pasaribu dan Buchori Siregar-red) sudah terang-terangan.

‘’Ini merupakan pembunuhan dan penghalangan demokrasi. Pembegalan demokrasi ini sangat kami sayangkan,’’ ucap Mulyadi kepada wartawan, Senin (15/7).

Mulyadi menyebut bahwa dukungan terhadap Dolly Pasaribu dan Buchori Siregar tersebut sudah terverifikasi faktual (Verfak) di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS).

‘’Biarkan KPU bekerja dengan nyaman dan professional,’’ cetusnya.

Sementara, Armen Sanusi Harahap, anggota DPRD Tapsel yang dihubungi wartawan membantah bahwa status yang dituangkannya di media sosial facebook merupakan ‘pembunuhan’ demokrasi.

‘’Saya mengajak keluarga, kerabat agar hati-hati. Saya mengalaminya. Tanpa sepengetahuan saya, nama saya dicatut mendukung bapaslon perseorangan. Saya kan anggota Parpol,’’ jelasnya.(m29)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE