RANTAUPRAPAT (Waspada): Duka mendalam bagi para siswa di Perkemahan Pramuka Kompas di Desa N4 Aek Nabara Kecamatan Bilah Hulu Kab. Labuhanbatu.
Gangguan alam berupa hujan dan angin kencang membawa duka bagi perkemahan yang setiap tahun diadakan.
Korban tewas menjadi 2 orang dan 16 luka-luka. Para korban awalnya dibawa ke RSU PTPN 3 Aeknabara tetapi korban yang luka parah dirujuk RSUD Rantauprapat untuk mendapat perawatan intensif.

Namun dari banyaknya korban luka disebabkan gangguan alam (cuaca), Muhammad Firza, 11, siswa kelas 5 SD Negeri 25 Bilah Hilir sahabat karib almarhum Bebi Aprilian Simatupang, 11, meninggal dunia, Kamis (31/10) pagi di RSUD Rantauprapat.
Kejadian tersebut cukup membuat rasa kaget masyarakat Labuhanbatu termasuk pimpinan daerah (Forkopimda).
Para pejabat dengan cepat turun ke lokasi perkemahan Pramuka dipimpin Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Labuhanbatu Dr Faisal Arif Nasution, S.Sos, MSi, didampingi Kapolres Labuhanbatu AKBP Dr Bernard Malau, Dandim 0209/LB Letkol Inf Asrul Kurniawan.

Pjs Bupati Labuhanbatu Faisal Arif Nasution mengatakan turut berduka atas tragedi di perkemahan di Desa N4 Aek Nabara. Faisal juga memerintahkan agar kegiatan perkemahan dihentikan.
Menurut Pjs, sesuai data yang diterima bahwa ada 2 anak tewas dan 16 orang luka-luka pada saat cuaca buruk menerpa perkemahan.
“Korban luka-luka masih dirawat di RS PTPN 3 Aeknabara dan sebagian dirawat di RSUD Rantauprapat. Kami akan pantau terus perkembangan anak-anak yang dirawat hingga mereka pulang,” paparnya.

Sementara Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Teuku Rivanda Ikhsan mengatakan bahwa kasus tewasnya dua siswa SD itu akan dilakukan penyidikan.
“Ini kita masih mendata siapa orang-orang terkait di acara perkemahan yang akan kita panggil untuk diambil keterangan,” papar Kasat via telepon seluler. (a07)
Baca juga: