DELISERDANG (Waspada): Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang secara tegas melarang seluruh kepala sekolah di daerah itu melakukan kutipan uang perpisahan dan study tour.
Bahkan, Dinas Pendidikan sudah melayangkan surat edaran larangan kutipan uang perpisahan maupun study tour itu kepada pendamping satuan pendidikan, penilik, kepala sekolah PAUD,TK Negeri/Swasta dan kepala UPT SPF SD, SMP Negeri/Swasta.
“Benar, kita sudah melayangkan surat edaran larangan kutipan uang perpisahan itu kepada seluruh kepala sekolah, baik negeri maupun swasta, pada 9 April lalu. Apabila kita mendapat laporan ada satuan pendidikan dan kepala sekolah yang melakukan kutipan kepada siswa,guru dan orangtua, maka akan diberi sanksi tegas,” kata Kepala Dinas Pendidikan Deliserdang,Yudy Hilmawan MM, kepada waspada.id, Kamis (24/4/25) malam.
Yudy juga menegaskan, perpisahan dengan siswa hanya boleh dilakukan di lingkungan sekolah, tapi tetap tidak diperbolehkan melakukan kutipan apapun.
Bukan hanya itu, tambah Yudy, kepala sekolah juga dilarang melakukan study tour, study wisata, kunjungan belajar ataupun sejenisnya yang biayanya dibebankan kepada orangtua maupun siswa.
“Kan kita juga harus mempertimbangkan ekonomi orangtua siswa, sekaligus mewujudkan akuntabilitas sekolah. Itu sebabnya, kita mengeluarkan surat edaran tersebut. Sekali lagi saya tegaskan, jika ada satuan pendidikan maupun kepala sekolah yang tidak mengindahkan surat edaran dan melakukan kutipan, maka akan diambil tindakan tegas dengan melaporkan kepada Inspektorat Deliserdang,” tegas Yudy Hilmawan.(rin)
Anak saya juga di kutip biaya perpisahan dengan mengadakan stidy tour ke aceh biayanya cukup besar.
Iya betul .di sekolah anakku juga bahkan di pinta 250 buat perpisahan.
Tepat nya dibsekolah.
SMP SWASTA NAHDIATUL ULAMA PALUH KURAU DUSUN XIV PALUH KURANG.
TOLONG PANTAU PAK BU KARNA SEBELUM TANGGA 15 HARUS DI BAYAR.JADI SEKALI LAGI TOLONG DI PANTAU SEBELUM ORANG TUA SISWA MEMBAYARKAN UANG PERPISAHAN TERSEBUT.
Benarkah ini surat edarannya
PERCUMA ! itulah kata yg pantas untuk dinas pendidikan…mereka cuma mengedarkan surat edaran padahal rata2 sekolah tetap banyak kegiatan ini itu yg memakai BIAYA ! contohnya SEKOLAH MTS AL-ASYARIYAH MEDAN KRIO SUNGGAL !
Halahhhh cuma pengumuman doang tapi tidak di cek, tidak dipantau sekolahnya sama saja. Lihat tuh masih banyak sekolah yang mengutip uang perpisahan di wilayah Deli Serdang
Hilang uang perpisahan muncul uang wisuda….ada aja proyek sekolah cari uang masuk….walaupun jumlah kecil…yg penting cair