Scroll Untuk Membaca

AcehHeadlines

12 Kampong Di Kecamatan Rundeng Terimbas Banjir

SUASANA banjir di pemukiman warga Kecamatan Rundeng. (Waspada/Ist)
SUASANA banjir di pemukiman warga Kecamatan Rundeng. (Waspada/Ist)
Kecil Besar
14px

SUBULUSSALAM (Waspada): Hingga, Sabtu (12/10) sore, dikabarkan 12 kampong di Kecamatan Rundeng terimbas banjir akibat luapan Sungai Souraya.

Kapolsek Rundeng, Iptu Fajar Harapan Tumangger dikonformasi  mengatakan, perkembangan debit air Sungai Souraya menggenangi 12 kampong disusul intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah Kota Subulussalam dan Hutan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) ditambah air kiriman dari hulu sungai Kabupaten Aceh Tenggara. 

Scroll Untuk Lanjut Membaca

12 Kampong Di Kecamatan Rundeng Terimbas Banjir

IKLAN

12 kampong tersebut, Tanah Tumbuh terdampak 25 KK, Tualang 30 KK, Mandilam 35 KK, Lae Mate 35 KK. Lalu Panglima Sahman, Muara Batubatu, Oboh, Suak Jampak, Sibungke, Sibuasan, Kuta Beringin dan Siperkas.

Disebut, ketinggian air rata-rata di pekarangan warga mencapai 20 s/d 35 cm, di jalan kampong antara 5 s/d 10 cm di jalan sepanjang bervariasi setiap kampong, antara 200 s/d 500 meter. Namun jalanan masih dapat dilintasi kendaraan dan warga masih bertahan di rumah masing-masing.

12 Kampong Di Kecamatan Rundeng Terimbas Banjir
KONDISI Jalan di Kecamatan Rundeng yang digenangi banjir. (Waspada/Ist)

Namun akses jalan di Kampong Panglima Sahman tidak bisa dilalui kendaraan roda dua, lalu Muara Batu-batu tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Hal terparah di Kampong Suak Jampak, warga yang terdampak 67 KK, ketinggian air di pekarangan rumah warga rata-rata mencapai 30 s/d 60 cm dan 20 s/d 40 cm di badan sehingga kendaraan tidak bisa melintas bahkan sebagian warga mengungsi ke tempat lebih aman.

Di Kampong Sibungke, 20 KK terdampak namun aktivitas warga masih normal, sama halnya dengan di Kampong Sibuasan, terdampak 25 KK. Begitu pula Kuta Beringin yang terdampak 32 KK, meskipun aktivitas warga masih normal namun jalanan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat. Sementara di Siperkas, terdampak 30 KK, jalanan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua.

Saat dikonfirmasi, Fajar menyebut jika kondisi air masih menggenangi jalan dan pemukiman warga. Diperkirakan air masih akan naik karena intensitas hujan cukup tinggi dan cuaca di Wilkum Rundeng masih hujan.

Dari Kecamatan Sultan Daulat diperoleh informasi luapan air sungai di sana masih cukup tinggi, bahkan sejak Jumat (11/10) kemaren hingga hari ini, Sabtu (12/10) kenderaan belum bisa lintas. (b17)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE