SIGLI (Waspada): Setidaknya 174 pengungsi imigran etnis Rohingya terdampar di Perairan, Gampong Ujong Pie, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Senin (26/12) sore lalu, segera dipindahkan ke gedung Eks SMPN 1 Sigli, di Gampong Blang Paseh, Kecamatan Kota Sigli, Kabupaten Pidie.
Pemindahan lokasi penampungan pengungsi etnis Rohingnya, itu dilakukan terhitung sejak 1 Januari 2023, oleh Lembaga International Organization for Migration (IOM) dan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
“ Jadi mereka, para pengungsi Rohingya yang selama ini ditampung di SMPN 2 Cure, Kecamatan Muara Tiga, mereka mulai 1 Januari 2023 dipindahkan ke Sigli. Mereka ditampung di bekas gedung SMPN 1 Sigli, di Blang Paseh” kata Drs H Muslim, Kamis (29/12) siang.

Pemindahan lokasi penampungan pemngungsi Rohingnya, ke bekas gedung SMP N 1 Sigli, itu karena gedung SMN 2 Cure, Muara Tiga akan segera digunakan untuk proses belajar mengajar murid-rurid sekolah setempat.
Demikian juga kata Drs H Musli, terkait soal penangan pengungsi Rohingya yang selama ini dilakukan oleh Pemkab Pidie melalui Dinas Sosial, BPBD Pidie dan Dinkes Pidie, itu sudah dialihkan ditangani oleh IOM dan UNHCR.
Terhitung, 1 Januari 2023, sebanyak 174 pengungsi Rohingya yang selama ini ditampung di SMPN 2 Cure, Kecamatan Muara Tiga, segera dipindahkan ke eks SMPN 1 Sigli di Gampong Blang Paseh, Kota Sigli” kata Kepala Dinas Sosial, Kabupaten Pidie, Drs H Muslim, Kamis (29/12) siang.
Pemerintah Kabupaten Pidie dalam hal ini Dinsos sudah menarik semua petugas dan peralatan dapur umum yang selama ini melayani memasak makanan untuk kebutuhan pengungsi Rohingya di komlek SMPN2 Cure.
“Sekarang penanganan pengungsi Rohingya ditangan oleh IOM dan UNHCR. Semua kebutuhan pengungsi itu dilayani oleh dua Lembaga tersebut Internasional tersebut. Kita hanya menyiapkan lokasi tempat penampungan yang baru” pungkas Muslim (b06)













