KUTACANE (Waspada): Lomba Boh Gaca pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) -8 Tahun yang diikuti 19 peserta yang berasal dari Kabupaten/Kota se-Aceh.
Dalam perhelatan even tersebut, alhamdulilah peserta dari Aceh Tenggara berhasil menjuarai harapan 2, yang diselenggarakan di Mesuem Aceh, Selasa (7/11), kata Kadis Kominfo Zul Fahmy kepada Waspada, Rabu (8/11) sore.
“Event lomba Boh Gaca dalam bahasa Indonesia yang memiliki arti memakai inai atau henna dan daun kacar yang telah digiling atau dihaluskan pada telapak tangan, jari-jari tangan atau kaki, ujar Zul Fahmy.
Zul Fahmy menambahkan, dalam lomba boh gaca, peserta asal Aceh Tenggara sebelumnya menggunakan motif inai zaman dahulu yang di gunakan suku alas.
“Seperti bunge waluh (bunge delapan) yang memiliki makna mencerminkan keimanan, keislaman, ketauhitan dan makrifat terkandung pada nasir yang keempat, angin, air, api, tanah kejadian manusia, pungkasnya.
Selanjutnya Ketua MAA Agara Thalib Akbar menjelaskan ada 4 unsur adat alas yaitu langkah, rezeki, pekhtemunen, serta maut, bunge emapat yang maknanya melambangkan zaman dahulu pimpinan di desa terdiri dari pengulu, imam, khatib dan bilal adat ditangan raja, hukum di tangan ulama. Semut beriring yang melambangkan tata krama saling menghormati satu sama lain. (cseh)
Teks Foto: Peserta Agara menggunakan motif inai zaman dahulu yang di gunakan suku alas terlihat dalam gambar. Waspada/Ist