LHOKSUKON (Waspada) : Sekitar 220 hektare lahan sawah Matang Lada dan sekitarnya di Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, hingga kini belum mendapat suplai irigasi teknis. Para petani mengharapkan pembangunan jaringan irigasi segera direalisasikan agar sawah mereka bisa diolah secara optimal.
Geusyik Gampong Matang Lada, Muhammad Nasir, kepada Waspada.id, Sabtu (5/7) menyebutkan, ratusan hektare sawah yang belum terjangkau jaringan irigasi berada di Desa Matang Lada, Desa Ule Matang dan Desa Ule Rubek Barat. “Alhamdulillah, untuk pembangunan saluran irigasi sudah mendapat tanggapan serius dari Bupati Aceh Utara,” ujar Muhammad Nasir.
Sebelumnya, Bupati Aceh Utara, H. Ismail A Jalil, yang akrab disapa Ayah Wa, turun langsung ke lokasi bersama Kepala Dinas PUPR. Kunjungan ini merupakan respons atas permintaan warga yang selama ini belum terjangkau jaringan irigasi dari Sub D.I. Panton Labu.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati melihat langsung kondisi sawah petani. Dia meminta dinas terkait untuk segera melakukan kajian teknis pembangunan jaringan irigasi di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, Muhammad Nasir menjelaskan bahwa petani Matang Lada juga telah mengusulkan program pembukaan lahan sawah baru seluas sekitar 120 hektare, dalam rangka mendukung program ketahanan pangan pemerintah pusat. Namun, tanpa jaringan irigasi, lahan tersebut belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. “Kalau tidak ada irigasi, tidak mungkin kita menanam padi di lahan sawah baru,” tegasnya.
Pasca kunjungan bupati, Tim Operasi dan Pemeliharaan Irigasi dari D.I. Jambo Aye – Langkahan juga telah melakukan survei awal ke lokasi. Petani berharap pembangunan jaringan irigasi segera dimulai, agar ketahanan pangan dan kesejahteraan petani dapat meningkat.
Muhammad Nasir menambahkan, sebelumnya, Dandim 0103/Aceh Utara juga telah turun ke lokasi itu. “Bahkan pihak Kementerian dari Jakarta turut turun ke lapangan,” tambahnya. (b08)