LANGSA (Waspada): Sebanyak 235 santri Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada Yayasan Dayah Bustanul Ulum (YDBU) Madrasah Ulumul Qur’an (MUQ) mengikuti pelatihan Tajhiz Mayyit, di Mushala setempat, Minggu (28/1).
Ketua Umum YBDU, Drs H Faisal Hasan, kepada wartawan, mengatakan pelatihan Tajhiz Mayyit ini adalah upaya pengembangan diri bagi para santri untuk bisa mensalatkan jenazah.
“Minimal pada saat ada musibah meninggal para santri dan santriwati jebolan MUQ nantinya bisa melaksanakan fardhu kifayah di lingkungan mereka,” ungkap H Faisal.
Sementara Abu Chik Dayah Ustadz Samsuria SAg, MPd, saat membuka acara menyatakan harapannya supaya santri berhasil dalam menempuh pendidikan yang diperoleh dalam praktik Tajhiz Mayyit, seyogianya dapat dipraktikan di tengah masyarakat nantinya ketika selesai pendidikan.
Sedangkan untuk kelompok terbaik akan diberikan hadiah sebagai motivasi bagi para santri dan santriwati yang diberikan kepada satu kelompok putra dan satu kelompok putri.
Senada Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) MUQ, Ustadz Muhammad Bahauddin S. Pdi, M. Ag, menjelaskan, pelatihan Tajhiz Mayyit ini bertujuan agar nantinya para santri maupun santriwati mampu menjadi seorang Imam yang andal dalam proses fardhu kifayah.

Adapun santri yang terlibat praktik Tajhiz Mayyit ini dari Kelas IX tingkatan Tsanawiyah, sedangkan materi yang diajarkan meliputi dari cara memandikan, mengkafani, mensalatkan dan menguburkan.
“Dalam pelatihan dan praktik langsung ini para santri dan santriwati dibagi dalam beberapa kelompok dengan alat peraga yang telah disediakan oleh pihak madrasah,” terang Ustadz M Bahauddin.
Hal lain, Ustadz Muhammad Bahauddin, juga berharap dari praktik ini nantinya para santri ketika berada di tengah masyarakat mampu melaksanakan fardhu kifayah ketika ada musibah meninggal di sekitar tempat tinggalnya.
Dirincikannya, jumlah peserta sebanyak 235 santri putra dan putri dengan para pemateri
Tgk. Nasruddin. SPd.I, Tgk. Akmal, Tgk. Ihsanuddin, Ustadz Hafiz Nasution Lc, Hj. Rohani, Hj. Dahniar dan Ustadzah Nazarwati.
Sedangkan Tgk Nasruddin, S.Pd.I pemateri praktik memandikan mayat untuk santri putra. Tgk Akmal pemateri praktik mengkafani jenazah untuk santri putra dan Ust. Hafiz Nasution Lc. Pemateri praktik shalat jenazah untuk santri putra.
Kemudian, Hj Rohani pemateri praktik memandikan jenazah untuk santri putri, Hj. Dahniar pemateri praktik mengkafani jenazah untuk santri putri, Ustazah Nazarwati pemateri praktik shalat jenazah untuk santri putri dan Tgk. Ihsanuddin pemateri praktik menguburkan jenazah.
“Kiranya santri mampu mensalatkan kedua orang tuanya tanpa harus menunggu Imam gampong untuk pelaksanaan fardhu kifayah juga sebagai bekal dirinya sendiri,” tandasnya. (crp)











