ACEH UTARA (Waspada): Akibat dilanda banjir bandang karena jebolnya beberapa tanggul sungai setelah diguyur hujan deras, Minggu (24/12), 32 sekolah dasar (SD) dan SMP tergenang banjir dengan ketinggian air dari 1 hingga 1,5 cm. Pun demikian, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara belum bisa memperkirakan jumlah kerugian yang ditimbulkan oleh bencana banjir tersebut.
Ke 32 sekolah yang tergenang banjir bandang itu yakni SD Negeri sampai dengan SD Negeri 10 di Kecamatan Lhoksukon. Selanjutnya, SD Negeri 13-SD Negeri 16 juga di Kecamatan Lhoksukon. Berikutnya, SD Negeri 20-SD Negeri 25. Berikutnya, SDS IT Madani Lhoksukon dan SDS IT Ummul Qura Lhoksukon.
“Di Lhoksukon ada 18 SD Negeri dan SD Swasta yang terendam banjir. Ketinggian berfariasi dari 1 hingga 1,5 meter,” sebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, H Jamaluddin Usman, S.Sos.,M.Pd melalui Kabid Dikdas, Dr Irhamni, Kamis (28/12) siang saat dikonfirmasi Waspada.
Selanjutnya, kata Irhamni, ada tiga sekolah yang tergenang di Kecamatan Dewantara yaitu SDN 10, SDN 12, dan SDN 14. Sedangkan di Kecamatan Samudera hanya satu sekolah yaitu SDN 4. Kemudian di Kecamatan Pirak Timu ada tiga sekolah yaitu SDN 2, SDN 3, dan SDN 5.

Sedangkan di Kecamatan Matangkuli hanya satu sekolah yaitu SDN 6. Begitu juga di Kecamatan Baktya hanya satu sekolah yaitu SDN4. “Kemudian ada dua SMP yang ikut terendam banjir yaitu SMP Negeri 1 Matangkuli dan SMP Negeri 4 Lhoksukon. Ini data yang telah masuk ke pihak kami dari pihak sekolah masing-masing. Mudah-mudahan banjir lekas surut sehingga tidak terlalu banyak menciptakan kerugian mobiler karena terendam banjir,” kata dr Irhamni.
Ditanya berapa jumlah kerugian yang terjadi akibat dilanda banjir bandang di Aceh Utara khusus untuk 32 sekolah itu, Dr Irhamni mengatakan, pihak dinas belum mengkalkulasi jumlah kerugian yang diterima pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara.
“Nanti jika sudah kami hitung dengan detail akan kami sampaikan data kerugian kepada Waspada,” demikian Irhamni.
Sebelum menutup wawancara dengan Waspada, Irhamni sempat mengatakan, tidak ada ganguan dalam proses belajar mengajar saat di landa banjir bandang di Aceh Utara. Pasalnya, para siswa baru saja libur semester. (b07).