IDI (Waspada): Setelah empat hari dipindahkan dari Meunasah Asan, Kecamatan Madat, 19 etnis Rohingya dikabarkan kabur dari tempat penampungan sementara di Lapangan Sepakbola Gampong Seuneubok Rawang, Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur, Senin (4/11).
Awalnya, belasan imigran gelap yang kabur tersebut mendarat bersama 71 rekannya. Mereka diangkut dengan KM Jeddah milik nelayan Peureulak di Pantai Meunasah Asan, Madat, Aceh Timur, Kamis (31/10) lalu. Bahkan kapal tersebut disebut-sebut telah ditangkap polisi dan diamankan di dermaga PPN Idi, Aceh Timur.
“19 orang (etnis Rohingya–red) kabur, 12 perempuan dan 7 laki-kaki,” kata Mufikurrahman, etnis Rohingya lain.
Ketika kabur, lanjutnya, tidak ada petugas penjagaan dan rekan-rekannya yang mengetahui. Tiba-tiba saat bangun menjelang subuh, 19 rekannya telah tiada di dalam tempat penampungan.
Diperkirakan, imigran gelap itu kabur dengan tujuan menuju ke Medan dan seterusnya menuju ke negara Malaysia.
Kepala Badan Kesbangpol Aceh Timur, Iskandar, SH, melalui Kabid Politik Pemerintahan dan Keamanan, Drs Syamsul Bahri, dikonfirmasi Waspada, membenarkan adanya belasan etnis Rohingya yang kabur dari penampungan.
“Satu orang kabur hari Sabtu (2/11). 18 orang kabur tadi malam (Senin (4/11) dini hari. Heran juga kita mereka bisa kabur, padahal baru empat hari di lokasi penampungan,” ujar Syamsul Bahri.
Disinggung keamanan tempat penampungan, dia mengaku, selama ini lokasi penampungan dijaga ketat 24 jam petugas dari UNHCR. “Lokasi penampungan di jaga, tapi mereka berhasil memanfaatkan kelalaian petugas dan kabur dari lokasi. Diduga, mereka kabur dengan menanjat tembok belakang dan lari ke hutan perkampungan,” pungkas Syamsul Bahri. (b11).