ACEH UTARA (Waspada.id): Setelah sepekan diguyur hujan deras, 1.754 warga di delapan kecamatan dalam wilayah Aceh Utara terpaksa mengungsi ke meunasah (surau) di gampong masing-masing. Di antara 1.754 warga yang mengungsi, 65 jiwa diantaranya ibu hamil, 366 Balita, 154 Lansia dan 6 jiwa warga disabilitas.
“Jumlah warga yang terdampak banjir di delapan kecamatan sebanyak 4.555 orang atau 2.723 kepala keluarga (KK). Dari jumlah sebanyak itu, 1.754 jiwa mengungsi. Kondisi kesehatan warga hingga saat ini dalam keadaan baik,” sebut Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Tengku Muntasir Ramli saat menjawab Waspada.id, Selasa (25/11) siang.
Dia mengatakan, banjir di Aceh Utara meluas, sebelumnya hanya 7 kecamatan bertambah menjadi delapan kecamatan. Kedelapan kecamatan itu yakni Kecamatan Tanah Jambo Aye, Seunuddon, Baktia Barat, Langkahan, Samudera, Syamtalira Aron, Lapang dan Muara Batu.

Kata Tengku Muntasir Ramli, banjir yang menggenangi pemukiman warga di delapan kecamatan itu dipicu oleh pendangkalan sungai dan muara, curah hujan tinggi dan luapan sungai. Banjir tersebut juga telah menyebabkan 616 hektare sawah dan 555 tambak tenggelam. Kemudian, sejumlah infrastruktur dan fasilitas publik, sekolah, kantor, tempat ibadah, Dayah, rumah warga, dan akses jalan di sejumlah lokasi terendam banjir.
Kata Muntasir, Bupati Aceh Utara H. Ismail A Jalil, MM, telah menetapkan Aceh Utara Siaga Darurat Bencana. Kata dia, bupati juga telah turun langsung ke sejumlah titik pengungsian untuk melihat kondisi warga.
“Dalam kunjungannya, bupati menyalurkan sejumlah bantuan masa panik, selain memotivasi warga Ayah Wa juga mengimbau petugas kesehatan turun langsung mengecek kondisi warga di tempat pengungsian dan warga diminta agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem,” demikian Muntasir Ramli. (id70)












