SIGLI (Waspada.id): Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie mencatat lebih dari 72 ribu warga terdampak bencana banjir yang melanda wilayah tersebut sejak sepekan terakhir.
Bencana ini memaksa puluhan ribu warga mengungsi dan menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur, permukiman, serta sektor ekonomi dan sosial.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pidie, Muhammad Rabiul, Selasa (16/12) mengatakan hingga Senin 15 Desember 2025 pukul 20.00 WIB, tercatat 23.716 kepala keluarga atau 72.141 jiwa terdampak.
Dari jumlah itu, sebanyak 8.801 kepala keluarga atau 28.527 jiwa terpaksa mengungsi ke lokasi-lokasi yang dinilai aman. “Dalam kejadian ini satu orang dilaporkan meninggal dunia. Tidak ada laporan korban luka maupun hilang,” kata Rabiul.
BPBD mencatat kerusakan cukup luas pada sektor infrastruktur. Sedikitnya satu titik jalan nasional dan satu titik jalan provinsi mengalami kerusakan. Selain itu, terdapat 16 titik jalan kabupaten dan 19 titik jalan gampong yang terdampak.
Sebanyak 18 unit jembatan juga mengalami kerusakan, dengan 16 di antaranya rusak berat dan dua unit rusak ringan. Dampak bencana juga meluas ke sektor ekonomi. BPBD mencatat 2.054 hektare lahan pertanian terendam banjir dan 721 hektare mengalami kerusakan.
Sementara itu, 1.276 hektare tambak terendam dan 1.781 hektare tambak dilaporkan rusak. Hingga kini, nilai kerugian ekonomi akibat bencana tersebut masih dalam proses pendataan.
Pada sektor perumahan, sebanyak 14.236 unit rumah dilaporkan terendam banjir. Selain itu, terdapat 46 unit rumah rusak berat, tiga unit rusak sedang, dan 12 unit rumah rusak ringan. Kerusakan ini berdampak langsung pada meningkatnya jumlah pengungsi di sejumlah kecamatan.
Sektor sosial turut terdampak. BPBD mencatat sedikitnya 44 sekolah dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas terendam banjir dan mengalami kerusakan. Selain itu, 22 pesantren, enam masjid, serta sejumlah fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit dan puskesmas, ikut terdampak.
Menurut Rabiul, pengungsi tersebar di sejumlah kecamatan, antara lain Kecamatan Pidie, Mutiara, Kota Sigli, Simpang Tiga, Glumpang Baro, dan Tangse. Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Pidie bersama instansi terkait masih melakukan penanganan darurat serta pemutakhiran data dampak bencana di lapangan.(id69)











