BANDA ACEH (Waspada): Sebanyak 80 santri penghafal Al-Quran 30 juz dari Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah Sumatera, terdiri dari 38 santri asal Aceh dan sisanya dari Sumatera Utara, akan melanjutkan studi ke Turki. Keberangkatan mereka, yang dibiayai penuh melalui program beasiswa, akan dilakukan secara bertahap mulai 10 Juli mendatang.
“Total ada 80 santri yang berangkat, 38 di antaranya dari Aceh,” ungkap Ustadz Habibullah, pengajar dan Komite Pendidikan Sumatera di Sulaimaniyah Medan, Senin (30/6).
Program beasiswa ini telah berjalan selama 12 tahun, menunjukan peningkatan jumlah santri yang diberangkatkan. Tahun lalu, sebanyak 61 santri mendapatkan kesempatan ini.
Pelepasan resmi 80 santri tersebut telah dilaksanakan di Gelanggang Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) Sabtu (28/6). Acara dihadiri perwakilan Gubernur Sumatera Utara, Wali Kota Medan, Ketua Baznas Sumut, Pimpinan Cabang Sulaimaniyah Timor Leste Abi Thariq Bonanza, seluruh Pimpinan Sulaimaniyah Cabang Sumatera, wali santri, dan mantan Bupati Aceh Tamiang, Mursil, pendiri Pesantren Tahfidz Sulaimaniyah Aceh Tamiang.
Abi Murad Kara Yildirim, Pimpinan Ponpes Sulaimaniyah Sumatera, menyampaikan sambutan penuh haru dan bangga. “Hari ini adalah hari yang penuh keberkahan dan kebahagiaan. Kita menyaksikan anak-anak kita, para penghafal Al-Quran, telah menyelesaikan hafalan mereka dan siap melanjutkan perjalanan ilmu mereka ke Turki, negeri yang memiliki sejarah besar dalam dunia Islam dan ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Abi Murad juga memberikan nasehat kepada para santri: “Anak-anakku sekalian, ingatlah selalu nasehat dan motivasi besar yang disampaikan oleh Ustadz kita Syeikh Sulaimaniyah Hilmi Tunahan KS (Pendiri Sulaimaniyah). Anak-anakku kalian adalah pegawai Allah SWT, pegawai Rasulullah SAW, pegawai Kitabullah (Al-Quranul Karim). Tugas utama kalian adalah menyelamatkan umat Nabi Muhammad SAW yang jatuh dalam kegelapan dan kesesatan dari hidayah dan ilmu Allah SWT. Ingatlah, bahwa perjalanan ini bukan akhir, tapi awal dari perjuangan yang lebih besar.”
Mursil, mantan Bupati Aceh Tamiang, mengungkapkan rasa syukur atas peningkatan jumlah santri asal Aceh yang diberangkatkan ke Turki, dari 17 orang tahun lalu menjadi 38 orang tahun ini. Ia menilai hal ini sebagai cerminan semangat orang tua di Aceh untuk melahirkan ulama kelas dunia. “Semangat ini harus terus dijaga agar daerah kita tidak putus melahirkan ulama kelas dunia,” tegasnya. Ia optimis program ini akan menjadikan Aceh sebagai pusat peradaban Islam di Indonesia.
Teuku Zakiyul Fuad, SPd, salah seorang Pimpinan Sulaimaniyah Padang dan putra dari wartawan Harian Waspada Medan, Teuku Mansursyah, menyatakan rasa syukur atas kelancaran wisuda tahfizd Al-Quran tahun ini dan berharap acara serupa akan lebih meriah di tahun-tahun mendatang. Para santri telah menyelesaikan hafalan 30 juz selama tiga tahun di asrama Aceh Tamiang dan Medan.(b02)