Scroll Untuk Membaca

Aceh

Abon Yunus: Nyoe Lham Mualem Lam Gelombang Nyoe, Maka Lham Syariat Islam Di Aceh Nyoe

Abon Yunus: Nyoe Lham Mualem Lam Gelombang Nyoe, Maka Lham Syariat Islam Di Aceh Nyoe
Calon Gubernur Aceh, periode 2025-2030, H Muzakir Manaf (Mualem) menyampaikan sekapur sirih pada acara Mualem Saweu Gampong di Gampong Mane Kawan, Seunuddon,Aceh Utara, Kamis (31/10) malam. Waspada/Maimun
Kecil Besar
14px

ABON YUNUS dari Kabupaten Aceh Timur yang juga merupakan mantan Anggota Komisi 6 DPRA periode yang lalu, pada acara Mualem Saweu Gampong di halaman Meunasah Gampong Mane Kawan, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Kamis (31/10) malam pukul 20.30 menyebutkan, Seunuddon merupakan negeri para ulama.

Di Seunuddon lah, kata Abon Yunus, tempat kelahiran dan tempat dibesarkannya Tengku Muhammad Amin atau yang lebih akrab disapa Tengku meulaboh. Alumni Dayah BUDI Lamno, Kabupaten Aceh Jaya, yang juga merupakan pendiri Dayah Malikussaleh Pantonlabu.

Kemudian, di Seunuddon juga tempat lahirnya Abu Ibrahim Berdan atau yang akrab disapa Abu Panton yang meneruskan kepemimpinan Dayah Malikussaleh. Selanjutnya, di Seunuddon juga tempat lahir dan besarnya ulama kharismatik Aceh, Tengku Syihabuddin Syah atau yang akrab disapa Abu Keumala.

Berikutnya, di Seunuddon pula tempat lahir dan dibesarkannya Ulama Tasawuf Abu Karimuddin. Tempat lahir dan dibesarkan Abu Muhammad Langsa atau yang lebih dikenal dengan sebutan Abu Seuriget. Selanjutnya, tempat lahir yang dibesarkannya Abu matang Jaloh, Abu Pidie dan sejumlah ulama terkemuka lainnya. Semua ulama yang berasal dari Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara merupakan para ulama kharismatik Aceh.

Selanjutnya, Seunuddon juga memiliki tokoh nasional lainnya seperti Teuku Markam, penyumbang 28 Kg emas di Monumen Nasional (Monas) dan dari Seunuddon pula tempat lahir dan dibesarkannya Panglima GAM, H Muzakri Manaf, calon Gubernur Aceh untuk periode 2025-2030.

“Muzakir Manaf (Mualem) adalah sosok yang hebat. Masyarakat Seunuddon patut berbangga hati. Maka berikan dukungan sepenuh hati dan sepenuh jiwa untuk mengantarkan Mualem menjadi Gubernur Aceh untuk periode 2025-2030,” pinta Abon Yunus yang berorasi pada malam saweu gampong tersebut.

Mengapa saya katakan Mualem sosok yang hebat, kata Abon Yunus, sosok Mualem adalah sosok yang dirundukan oleh para ulama. Baru-baru ini, kata Abon Yunus, dengan mata kepalanya sendiri dia mengaku melihat, betapa Mualem sangat dirindukan oleh Abu Serambi Mekah.

“Begitu Abu berjumpa dengan Mualem, Abu langsung marah-marah dan mengatakan, selama ini yang ditunggu-tunggu kedatangan Mualem tapi yang datang orang lain. Begitu sampai Mualem, suasana langsung berbeda. Kejadian ini saya saksikan langsung dan saya siap bertanggunjawab dengan apa sayang saya sampaikan,” kata abon Yunus.

Hal serupa juga terjadi ketika Mualem bersilahurahmi dengan Baba Lamno. Baba Lamno dalam keadaan sakit. Begitu sampai di kediaman Baba, Mualem langsung duduk bersila dekat dengan Baba. Lalu, kata Abon Yunus, Baba langsung mempertanyakan, kemana Mualem pergi selama ini dan sudah lama tidak berjumpa.

“Saya melihat langsung, kedatangan Mualem ke beberapa kediaman para ulama seperti kembalinya seorang anak laki-laki paling tua di rumahnya. Anak laki-laki banyak di Aceh, tapi anak-laki sulung itu Mualem di mata para ulama,” sebut Abon Yunus.

Selanjutnya, kata Abon Yunus, pada kesempatan itu, Baba Budi Lamno mengatakan. “Dayah iini Mualem jaga. Kadang saya meninggal, dayah ini Mualem jaga. Dan ini saya kembalikan kepada Mualem,” kata Abon Yunus memberitahukan masyarakat yang hadir pada acara Mualem Saweu Gampong.

Selanjutnya, kata Abon Yunus, Mualem bukan hanya tokoh Aceh tetapi juga sosok yang baik hati. Betapa tidak, selama ini Mualem sering dihina di berbagai sosial media seperti tixtox, akan tetapi Mualem tidak pernah marah dengan hinaan dan cacian tersebut. “Mualem ini orang hebat dan benar-benar tokoh. Mualem mampu mengubah sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang baik dan selalu berbesar hati,” katanya.

Padahal, sebut Abon Yunus, jika Mualem mau membalas hinaan tersebut adalah merupakan sesuatu yang gampang, karena hingga saat ini organisasi GAM hingga saat ini masih utuh. Semua Panglima masih aktif mulai dari Panglima Sago, Panglima Daerah hingga Panglima Wilayah.

“Kalau Mualem merasa tersinggung dan marah dengan cacian dan hinaan tersebut, maka cukup dengan satu perintah, maka orang-orang yang membuat hinaan dan cacian di sosial media mudah untuk dicari, tapi itu tidak dilakukan Mualem. Ini bukti Mualem adalah sosok tokoh hebat,” kata Abon Yunus.

Kejadian yang paling berkesan selama mengikuti perjalanan bersama dengan Mualem, kata Abon Yunus, adalah ketika terjadi rapat inti dan Abi lam Pisang dilibatkan dalam rapat inti tersebut. Abi Lam Pisang selain sebagai sosok ulama, Abi juga merupakan Pimpinan Umum Partai Gabthat.

Kata Abon Yunus, pada saat Abi melihat orang-orang yang ikut dalam rapat tersebut, Abi terkesima dan kata Abon Yunus, Abi Lam Pisang langsung menelepon Abon Lamno. Abi meminta Abon untuk mempertemukan dirinya dengan Mualem. Melalui telepon Abi memberitahukan Abon.

“Nyoe lham Mualem lam gelombang nyoe, maka lham Syariat Islam di Aceh nyoe (Ini merupakan gelombang terakhir dan jika dalam gelombang ini Mualem karam, maka karamlah Syariat Islam di Aceh,” kata Abon Yunus memberitahukan informasi ini kepada masyarakat Seunuddon pada malam itu.

Abon Yunus pada kesempatan itu mengkilas balik tentang apa yang diperjuangkan pada masa Mualem menjadi Wakil Gubenur Aceh mendapingi dr Zaini. Yang diperjaungkan Mualem pada saat itu adalah semua dayah untuk berbagai tipe disediakan honor untuk guru dan semua dayah tersebut disiapkan anggaran khusus. Begitu juga untuk TK dan TPA diberikan anggaran khusus.

“Tapi begitu Mualem tidak menjabat sebagai wakil gubernur, program itu dihilangkan melalui Permen Nomor 90. Karena kejadiannya seperti itu, maka saya bersama dengan Anggota DPRA lainnya Ayahwa dan Tarmizi Panyang berangkat ke Jakarta untuk mempertanyakan, apakah benar kita tidak bisa membantu honor untuk guru-guru di dayah dan membantu TK dan TPA. Lalu apa kata orang Jakarta. Orang Jakarta bilang, dana Otsus itu milik Aceh, kalau masyarakat Aceh setuju, maka dana tersebut bisa kita gunakan untuk apa saja. Selama nyoe kita telah ditipu. Insya Allah, jika Mualem terpilih menjadi Gubernur Aceh, maka program tersebut segera diaktifkan kembali,” kata Abon Yunus.

Maimun Asnawi, S.HI.,M.Kom.I

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE