JAKARTA (Waspada.id): Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Aceh Besar, Rita Mayasari, bersama Ketua Harian Drs. Sulaimi, M.Si dan Sekretaris Zusniati, SE, melakukan audiensi dengan Direktorat Fasilitasi Infrastruktur Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI,Jakarta, Jumat (3/10).
Pertemuan tersebut menjadi momentum penting bagi Aceh Besar untuk menyampaikan berbagai gagasan terkait pengembangan ekonomi kreatif di daerah.
Dalam paparannya, Rita Mayasari menyampaikan bahwa Dekranasda Aceh Besar berkomitmen mendorong daerahnya menjadi pusat oleh-oleh dan wisata terpadu yang bersyariah, berbudaya, serta menonjolkan kuliner tradisional khas Aceh.
“Kami ingin Aceh Besar tidak hanya dikenal sebagai daerah wisata sejarah dan religi, tetapi juga sebagai pusat ekonomi kreatif yang mengangkat budaya lokal. Untuk itu, kami berharap adanya kolaborasi dan dukungan dari Kementerian Ekraf,” ungkap Rita Mayasari.

Begitupun Ketua Dekranasda Aceh Besar juga menyoroti pentingnya pengembangan Batik Nusantara khas Aceh Besar agar dapat bersaing di kancah nasional.
“Tidak hanya itu, pembinaan terhadap desa-desa binaan pengrajin anyaman rotan turut menjadi perhatian utama, mengingat kerajinan tersebut memiliki potensi pasar yang besar,” tuturnya.
Kemudian, bahwa penguatan infrastruktur, pelatihan, serta akses pemasaran menjadi faktor penting yang dibutuhkan para pelaku UMKM di daerah.
“Dengan pembinaan yang terarah, kami optimis produk kerajinan Aceh Besar akan semakin dikenal, baik di dalam negeri maupun internasional,” ujarnya.
Rita Mayasari berharap, audiensi ini dapat menjadi langkah awal memperkuat posisi Aceh Besar sebagai daerah unggulan dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. (id65)