KOTA JANTHO (Waspada.id): Pemerintah Aceh Besar berkomitmen menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pokok di pasar untuk mendukung stabilitas ekonomi nasional.
“Pemerintah Aceh Besar mendukung stabilitas ekonomi dengan strategi yang telah dicanangkan dan kita evaluasi secara mingguan. Kita siap menjaga stabilitas pasokan barang hingga menjaga harga bahan pokok di pasaran,” ujar Asisten II Sekdakab Aceh Besar, HM Ali, Selasa (29/7), usai mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi virtual dengan Kemendagri.
Rakor tersebut membahas upaya pemerintah pusat menjaga stabilitas ekonomi di tengah dinamika global. HM Ali mengatakan, “Kita minta Tim Pengendali Inflasi Daerah untuk dapat terus lakukan inovasi maupun terobosan sehingga kondisi harga dan ketersedian bahan pokok tidak terganggu.”
Sekjen Kemendagri, Komjen Pol. Drs. Tomsi Tohir, menekankan peran aktif pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi melalui stabilitas pasokan dan harga bahan pokok, serta mendorong investasi di sektor produktif. “Untuk diketahui, Kondisi inflasi provinsi pada Juni 10 provinsi tertinggi adalah Papua Selatan sampai Lampung dengan angka inflasi nasional sebesar 1,87%,” ucap Tomsi.
Rakor juga membahas program membangun 3 juta rumah dan evaluasi inflasi Juli 2024. Deputi Bidang Statistik Distribusi BPS, Puji Ismartini, menjelaskan, “Pada bulan Juli 2021, 2022 dan 2023 komponen yang mengalami inflasi tertinggi adalah komponen bergejolak, sedangkan bulan Juli 2024 komponen bergejolak mengalami deflasi”.(b03)