SINGKIL (Waspada): Kabupaten Aceh Singkil tercatat masuk peringkat pertama dalam penyampaian laporan, terhadap 6 upaya konkrit untuk penanganan inflasi daerah.
Pencapaian tersebut disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam rapat koordinasi mingguan yang berlangsung secara zoom meeting, Kamis (19/01).
Aceh Singkil telah melaksanakan 6 upaya konkrit program pemerintah dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Aceh Singkil.
Data yang di paparkan Mendagri, lewat zoom meeting, dari sebanyak 91 kota/kabupaten di Indonesia, Kabupaten Aceh Singkil dinyatakan masuk dalam nomor urut 1 dalam pelaporan pelaksanaan 6 tindakan konkrit tersebut dalam upaya penanganan inflasi didaerah, kata Kabag Perekonomian Setdakab Aceh Singkil Rully Suhadi kepada Waspada.id, Kamis (19/01) di Singkil.
Enam langkah konkrit yang dilakukan selama tahun 2022 dalam penanganan inflasi tersebut yakni, (1)dengan melakukan operasi pasar murah, (2)melakukan sidak ke Pasar dan Distributor agar tidak menahan barang.
Kemudian, (3)membangun kerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan. Diantaranya kerjasama dengan Abdya untuk tambahan pasokan kebutuhan beras daerah. Dengan bantuan subsidi angkutan dari Pemerintah Aceh, sebut Rully.
Disamping itu (4)melaksanakan gerakan menanam, sebagai langkah meningkatkan hasil produksi bahan pangan di Aceh Singkil.
(5)Merealisasikan belanja tidak terduga (BTT), yakni menyerahkan bantuan tunai kepada 210 tukang becak.
Memberikan bantuan usaha kepada 2 ribu orang pelaku UMKM. Serta bantuan tunai kepada 2 ribu nelayan.
Terakhir (6)dukungan transportasi dari Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) yakni subsidi ongkos penyeberangan Singkil-Pulau Banyak dan Singkil-Kecamatan Kuala Baru, terang Rully.
Sehingga motto pemerintah sebagai pesan kepada masyarakat saat ini, “Stop Boros Pangan, Yuk Selamatkan Pangan. Pangan Kuat Indonesia Kuat,” ucap Rully (B25)
Foto: Enam upaya konkrit yang dilaksanakan Pemkab Aceh Singkil dalam pengendalian inflasi daerah. Waspada/Ist
