IDI (Waspada): Sejumlah titik Jalan Lintas Provinsi yang menghubungkan antara Kabupaten Aceh Timur dengan Gayo Lues (Lues) mulai mengancam. Kondisi di sejumlah titik mulai kupak kapik dan sejumlah jembatan yang ambruk tak kunjung diperbaiki, baik dalam Kecamatan Peunaron maupun Kecamatan Ranto Peureulak (RTP).
Berdasarkan pantauan Waspada, jembatan yang rusak total dan tak kunjung diperbaiki yakni jembatan Karang Inong Kecamatan Ranto Peureulak. Lalu di jembatan di Peunaron Lama Kecamatan Peunaron. Selain itu, tiga hari yang lalu terjadi tanah longsor hingga menimbulkan kemacetan dari dua arah, namun hingga saat ini material longsor belum dipindahkan.
“Ada jembatan yang ambruk tak kunjung dibangun. Bahkan material tanah longsor di kawasan Gunung Putus juga tak kunjung dipindahkan. Kita berharap Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Penduduk (PUPR) Provinsi Aceh segera turun ke lokasi,” pinta Agus Kiswanto, tokoh pemuda Peunaron, kepada Waspada, Jumat (22/11).
Dia mengapresiasi kesigapan TNI/Polri bersama aparatur Gampong Peunaron Lama dan masyarakat, karena tak lama setelah terjadi longsor langsung ke lokasi untuk membantu menggeser material longsor, sehingga arus lalu lintas kembali normal. “Longsor terjadi, Rabu (20/11) dini hari. Berkat kerjasama semua pihak, Alhamdulillah selang beberapa saat arus lalu lintas sudah normal kembali,” kata Agus Kiswanto.
Meskipun telah dibantu untuk digeser oleh unsur TNI/Polri serta masyarakat, Agus Kiswanto heran melihat sikap Dinas PUPR Aceh, karena hingga saat ini material longsor masih menutupi sebagian badan jalan. “Material longsor tidak sanggup dikikis dengan tangan, harus menggunakan alat berat. Kami berharap instansi terkait bisa memindahkan material ini,” kata Agus.
Tanah longsor diperkirakan akan terus terjadi di kawasan Gung Putus, karena hujan deras kerap terjadi di kawasan pedalaman ini. “Jika tidak ditangani secara serius, maka kita khawatir akan memutuskan hubungan darat antara Peunaron dan Serbajadi dengan Ibukota Pemkab Aceh Timur, karena kondisi bukit yang longsor persis berada di pinggir aliran sungai,” terang Agus.
Keuchik Peunaron Lama, Samsul Bakhri, terpisah membenarkan adanya bukit yang longsor hingga menutupi badan jalan dan berdampak kepada kemacetan. “Longsor ini terjadi diduga akibat derasnya hujan semalam suntuk. Tapi kita bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas telah memindahkan sebagian, sehingga berbagai jenis kendaraan telah dapat dilalui,” katanya.
Samsul Bakhri berharap dinas terkait segera menurunkan alat berat ke lokasi, karena tumpukan material masih menghambat arus transportasi. “Jalan lintas provinsi ini menghubungkan Aceh Timur dengan Gayo Lues dan Aceh Tenggara. Mayoritas warga Blangkejeren juga menggunakan jalur darat ini menuju Medan,” pungkas Samsul Bakhri. (b11)