SUBULUSSALAM (Waspada): Hingga sebulan lebih pasokan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Subulussalam tidak mengalir, tadah hujan menjadi alternatif pelanggan.
Padahal mereka berharap, pasca bagian perangkat PDAM dihantam petir, pemerintah/pengelola PDAM serius melakukan perbaikan.
Berita terdahulu, tak mengalir PDAM memaksa warga memanfaatkan tadah hujan, bahkan mandi ke sungai. Sejumlah warga lain membeli air bersih. “Terlalu lama PAM ini mati, besok penagih air datang ke rumah gak mau kubayar”, sesal warga.
Pelanggan, Darmin menilai Pemko tak serius mengurus PDAM. Dia minta, pemerintah segara melakukan perbaikan agar air normal ke rumah rumah konsumen.
Catatan Waspada, keluhan warga soal PDAM nyaris belum disahuti Pemko Subulussalam. Bahkan tiga periode definitif kepala daerah, soal PDAM masih menyisakan masalah.
Pelaksana PDAM, Junaidi Simbolon, Senin (20/11) menyebut, upaya pihaknya melakukan perbaikan terkendala.
Persoalannya, tenaga ahli kontrol panel sakit sehingga harus berobat ke Medan. Harus dicari teknisi fanel intake 3 fhase.
“Saat kontrol panel akan dikerjakan, teknisi lokal sakit dan dirujuk ke Medan,” jelas Junaidi Simbolon.
Menurut Junaidi, idealnya pompa intake PDAM itu empat unit agar beroperasi normal 24 jam. Dengan sekira 1.700-an konsumen, 800-an di Kecamatan Penanggalan akan bisa terpenuhi.
Soal pipa induk bocor di sejumlah titik, vulp dan meteran banyak rusak diperbaiki, terpenuhi empat pompa intake dan perlu ditambah operator profesional minimal satu orang.
Sumber lain menyebut jika belum dibayar honor petugas terkait menjadi salah satu faktor perbaikan tidak serius dilakukan. (b17)