AcehHeadlines

Air PDAM Tirta Keumeuneng Mengandung Logam Berat

Kecil Besar
14px

LANGSA (Waspada) : Air mineral yang disuplai oleh PDAM Tirta Keumeuneng kepada pelanggan dalam wilayah Kota Langsa mengandung logam berat yang kalau tidak cepat diantisipasi atau diambil tindakan akan berdampak buruk bagi konsumen.

Demikian hasil uji yang dilakukan oleh tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) bersama dengan Forum Konservasi Leuser (FKL) yang diambil sampel pada rumah warga, Kamis (9/6).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Dimana ditemukan zat logam berat pada kandungan air olahan PDAM Tirta Kemueneng hasil uji sampel lapangan oleh Tim Ecoton di Dusun Jawa Baru, Gampong Jawa Metro, Kecamatan Langsa Kota.

Amiruddin salah seorang Tim Ecological Observationand Wetland Conservation (Ecoton) menjelaskan uji terhadap air PDAM Tirta Keumueneng yang diambil dari salah satu rumah penduduk di gampong setempat sebagai bahan temuan tim.

“Selain unsur logam berat, juga mengandung zat kimia, dan ini data dilapangan dan kita lakukan ini berdasarkan fakta dilokasi,” jelas Amiruddin

Menurutnya, kandungan klorin sebesar 0,14 ppm, standar 5 ppm, phospat 0,16 ppm. Selanjutnya kandungan besi 0,17 standar 0,3 ppm, tembaga 0,09 ppm, standar 2 ppm dan mangan 0,4 standar 0,4 ppm.

“Standar kandungan zat tersebut diatur sesuai Permenkes Nomor 429/Menkes/per/IV/2010, tentang persyaratan kualitas air minum,”tutur Amir.

Kampanyekan Anti Sampah Mikroplastik

Sementara itu Direktur Ecological Observationand Wetland Consevstion (Ecoton), Prigi Arisandi MSi, melakukan kampanye yang meminta masyarakat agar menjaga sungai dari pembuangan sampah plastik sambil membentangkan tulisan “Krueng Langsa bukan tempat sampah” dan “bebaskan Krueng Langsa dari sampah plastik dan mikroplastik”. dipinggir Krueng Langsa tempat pembuangan sampah rumah tangga warga setempat.

Prigi, juga melakukan pengujian atau mengambil sampel air Krueng Langsa tersebut untuk mengetahui tingkat sterilisasi air hasil olahan PDAM Tirta Keumueneng yang di konsumsi masyarakat Kota Langsa.

“Setelah ada hasil terhadap kedua jenis penelitian tersebut akan diserahkan pada pemerintah setempat,” papar Prigi.

Dikatakan, penelitian terhadap air sungai di wilayah Aceh ini merupakan inisiasi dari Ecoton dengan bekerja sama dengan lembaga lokal FKL di Aceh dan kenapa air sungai keruh karena adanya kontaminasi pupuk dan hutan juga rusak dihulunya.

“Tujuan kita tidak lain adalah memberikan masukan kepada pemerintah dan masyarakat untuk menjaga sungai dari kontaminasi zat yang dapat berpengaruh buruk. Intinya sungai harus bersih lah,” tambah Prigi.

Tim Ecoton saat mengkampanyekan agar warga tidak membuang sampah plastik di dalam Krueng Langsa yang akan membawa dampak buruk, di Dusun Jawa Baru, Gampong Jawa Metro, Kecamatan Langsa Kota, Kamis (9/6). Waspada/Rapian

Prigi juga menambahkan, setelah meneliti beberapa sungai yang ada di wilayah Aceh, sungai yang berada di Tapaktuan airnya lebih bersih di banding tempat lain.

“Kita minta Pemko Langsa dan masyarakat dapat menjaga keasrian air sungai dan jangan menodainya dengan sampah plastik, kita semua harus peduli dan bertanggung jawab terhadap sungai ini,” tutup orasinya.

Dirut PDAM: Rutin Periksa Melalui Lab

Sementara itu Direktur Perumdam Tirta Keumuneng, Azzahir SE, yang dikomfirmasi secara terpisah mengatakan bahwa sejauh saat ini PDAM sudah melakukan langkah-langkah yakni tetap memeriksakan air PDAM melalui laboratorium di Medan setiap tiga bulan sekali dan ini sudah menjadi sebuah rutinitas PDAM.

“Setiap tiga bulan sekali kita bawa sampel air yang ada di pelanggan untuk dilakukan uji di laboratorium Medan dan ini secara berkelanjutan untuk tetap menjaga kualitas air yang layak konsumsi dan tidak membahayakan konsumen,” tegas Azzahir.

Pun demikian, ketentuan ini juga bersandar pada Permenkes dimana air yang disuplai pelanggan harus tetap terjaga kesehatan maupun kualitas air tersebut yang tidak membahayakan bagi para pelanggan.

“Terkait adanya penemuan logam berat dimana berdasarkan uji laboratorium yang telah kita uji ini dalam katagori layak dikomsumsi dan tidak membahayakan pelanggan,” imbuhnya.(crp).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE