LHOKSUKON (Waspada): Akses ke sejumlah lokasi banjir di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara putus. Banjir selain merendam rumah warga juga mengakibat sejumlah santri dan guru dayah (pesantren) terkurung.
Banjir yang terjadi akibat guyuran hujan lebat di pedalaman Aceh Utara dan Kabupaten Bener Meriah pada Sabtu dini hari akhir pekan lalu, sempat memutuskan akses jalan ke sebagian Kecamatan Langkahan.
Informasi diterima Waspada dari Bagian Humas Sekdakab Aceh Utara, Selasa (24/1), ketinggian air di sebagian Gampong Lubok Pusaka, Langkahan mencapai atap rumah penduduk. “Saat itu, Pj Bupati Azwardi langsung mengintruksikan Tim BPBD Aceh Utara untuk bergerak ke lokasi, terutama Gampong Buket Linteung dan Lubok Pusaka, guna mengevakuasi penduduk yang terkurung,” jelas Bagian Humas melalui siaran pers.
Salah satu lokasi terparah adalah sekitar Dayah Bustanul Muttaqin, di mana sempat mengisolir dan mengurung sejumlah santri dan dewan guru. Di lokasi ini Pj Bupati Azwardi melihat langsung sejumlah kerusakan akibat rendaman air, termasuk prasarana dan sarana milik Dayah, maupun peralatan belajar mengajar milik santri.
Gampong Lubok Pusaka merupakan gampong paling ujung, paling pedalaman, di sebelah timur Aceh Utara. Terletak di kawasan DAS Krueng Arakundoe. Menuju ke sana harus melewati jalan yang rusak akibat gerusan hujan dan banjir. Hujan berkepanjangan menyebabkan badan jalan menjadi berlumpur tebal dan rusak berat. Susah dilewati.
Selama ini, akses yang kerap dipakai untuk menuju ke gampong ini adalah melalui jalan line pipa milik ExxonMobil, via Kecamatan Cot Girek. Namun jalan ini sudah lama tidak diperbaiki sehingga susah dilintasi. Akses lain adalah melalui pusat Kecamatan Langkahan, atau via Dusun Bola Mas. Semua akses jalan ini kondisinya sama. Rusak berat, terutama di musim hujan.(b08)