“Dana wakaf sudah berusia lebih dari 220 tahun ini merupakan hasil pengelolaan aset wakaf yang berasal dari Habib Bugak Al Asyi”
WAKAF Habib Bugak Asyi setiap tahun mengalir ke jamaah haji khususnya yang berasal dari Aceh. Tidak sebatas jamaah haji, namun petugas haji asal Aceh juga mendapatkan wakaf dengan besaran yang diterima sama dengan jamaah haji.
Sebagaimana dimaklumi, bahwa nama Habib Bugak Asyi sangat tidak asing di telinga masyarakat yang mengantongi KTP Provinsi Aceh. Diceritakan, Habib Bugak Asyi ini tercatat sebagai tokoh asal Arab Saudi, namun pernah menetap di Bumi Serambi Makah di tahun 1800-an. Habib Bugak Asyi memiliki nama lengkap Habib Abdurrahman bin Alwi Al-Habsyi.
Awalnya, Habib Bugak Asyi mengelola dana wakaf dari para saudagar Aceh di Makkah, Arab Saudi. Keuntungan dari sewa menyewa sejumlah aset di sekitar Masjidil Haram itu dibagikan ke jamaah haji dari Aceh setiap musim haji. Semakin lama aset itu semakin bertambah, sehingga setiap tahun jumlah wakaf Habib Bugak Asyi yang diterima jamaah haji semakin tinggi, bahkan masih berlangsung sampai saat ini.
Tahun ini, sebanyak 4.378 jamaah haji asal Aceh menerima dengan besaran 2000SR atau setara Rp8,7 juta. Dibandingkan dengan wakaf yang diterima jamaah haji tahun 2023 hanya 1500SR atau setara Rp6,5 juta. “Tahun ini wakaf Habib Bugak lebih besar dibandingkan dua tahun lalu. Ini menandakan aset yang dikelola sudah lebih banyak, baik hotel maupun pertokoan,” kata Tgk H. Hasbi, jamaah haji Tahun 2023 asal Idi, Aceh Timur.
Melihat pengelola yang amanah, lanjut Imam Besar Masjid Agung Darussalihin Idi, dana wakaf Habib Bugak Al Asyi akan berlangsung sampai kiamat. “Terima kasih kami ucapkan kepada para Nadzir Wakaf Habib Bugak Al Asyi, semoga nantinya juga dapat diwariskan pengelolaannya ke orang-orang yang amanah seperti Syech Abdullatif Baltou,” kata Tgk H. Hasbi.
Seperti biasanya, Nadzir Wakaf Baitul Asyi, memberikan dana wakaf berdasarkan data yang diusulkan Pemerintah Aceh. Nama calon penerima lalu dikirim ke pengelola Wakaf Habib Bugak Asyi di Kantor Baitul Asyi di Kota Makkah, Arab Saudi.
Penyaluran dana wakaf kali ini berlangsung di Hotel Awqaf Al Mufti, Makkah, Jumat (23/5). Jamaah menerima langsung dari Syech Abdullatif Baltou, selaku Nadzir Wakaf Baitul Asyi.
“Dana wakaf sudah berusia lebih dari 220 tahun ini merupakan hasil pengelolaan aset wakaf yang berasal dari Habib Bugak Al Asyi,” kata Syech Abdullatif Baltou, dalam siaran pers diterima Waspada, baru-baru ini.
Menurutnya, Habib Bugak Al-Asyi merupakan ulama dan saudagar asal Mekkah ini hijrah ke Aceh awal abad ke-19, tepatnya tahun 1803. Pada saat itu Aceh berada dibawah Kesultanan Alauddin Mahmud Syah.
Habib Bugak mengikrar untuk mewakafkan rumah dan sebidang tanah miliknya di Makkah sebagai tempat singgah bagi jemaah haji dan pelajar asal Aceh. Wakaf tersebut kemudian berkembang menjadi lima bangunan strategis di Makkah, termasuk hotel-hotel yang menghasilkan keuntungan sebagai sumber dana untuk kesejahteraan jemaah haji Aceh.
Menurut Syekh Abullatif Baltou, dana ini merupakan bentuk keberlanjutan wakaf yang mengalir manfaatnya lintas abad dan generasi. “Baitul Asyi adalah bukti nyata wakaf produktif yang terus memberi manfaat kepada masyarakat Aceh, khususnya para jemaah haji,” ujar Syech Abdullatif Baltou.
Penyaluran dana tersebut menjadi momen penting ribuan jemaah haji Aceh. Sebagai bentuk dukungan dan apresiasi atas perjalanan spiritual jamaah haji ke Tanah Suci. Semoga dana wakaf yang diterima tidak sebatas menjadi uang jajan, namun dibelanjakan dalam bentuk Alquran dan diwakafkan kembali serta di sedekahkan untuk golongan jamaah haji yang kurang mampu, sehingga pahalanya terus mengalir sampai kiamat, amin ya rabbal alamin. WASPADA.id/H. Muhammad Ishak