SINGKIL (Waspada): Mahasiswa Aceh Singkil mengaku prihatin terhadap pelayanan dasar pemerintah yang kini tidak lagi fokus terhadap dunia pendidikan. Pasalnya, alih-alih belum dibahasnya RAPBK Aceh Singkil 2023 akibat belum adanya kesepakatan antara eksekutif-legeslatif, sehingga berdampak terhadap Bus Sekolah di Aceh Singkil tidak beroperasi alias mangkrak.
“Sangat miris, adik-adik kami berjalan kaki pulang pergi kesekolah menempuh jarak yang begitu jauh, karena Bus Sekolah Mangkrak, serumit inikah Aceh Singkil saat ini,” ucap Ketua BEM STIP YASHAFA Rinaldhi Ridwan kepada Waspada.id, saat menanggapi kondisi terhentinya transportasi pelajar, Kamis (26/1).
Disebutkannya, pendidikan merupakan senjata utama untuk merubah peradaban. Sebab pendidikan menjadi kebutuhan utama untuk meningkatkan SDM dan memajukan daerah.
Dicontohkannya, didirikannya sebuah Sekolah Taman Siswa pada masa Ki Hajar Dewantara walau dalam keadaan masa penjajahan, serta ketika dimasa konflik Aceh, para anak-anak juga dibiarkan dan tetap diprioritaskan mendapatkan pendidikan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 pasal 3 disebutkan bahwa urusan pemerintahan wajib berkaitan dengan standar pelayanan dasar (SPM). Diantaranya, Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan umum dan penataan ruang, Perumahan rakyat dan kawasan permukiman, ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat serta Sosial.
Tapi pada hari ini kita saksikan bersama-sama adik-adik kami harus berjalan kaki ke sekolah karena bus sekolah tidak beroperasi, ucapnya. Sangat miris rasanya melihat mereka yang sedang semangat untuk menempuh pendidikan tapi terhalang akan transportasi. Dan harus diketahui tidak semua siswa-siswi memiliki kendaraan sendiri.
Saya meminta kepada bapak Penjabat Bupati Aceh Singkil untuk mengambil kebijakan bagaimana bus sekolah tersebut bisa beroperasi kembali. Harus ada kebijakan seorang kepala daerah terkait pelayanan dasar jangan terlalu fokus untuk hal-hal besar jika hal kecil seperti ini bisa tidak memiliki solusi.
Di luar pembahasan dan polemik politik yang sedang berjalan, saya harapkan sekali lagi kepada PJ Bupati Bapak Martunis tolong segera ambil tindakan agar adik-adik kami tidak turun minat belajarnya. Karena SDM Aceh Singkil masih minim, jangan sampai minat sekolah menurun dikarenakan kesulitan tersebut.
Terkait kesehatan poin ke dua dalam pelayanan dasar
Selanjutnya, apakah kesehatan sebagai pelayanan dasar kedua, setelah bus sekolah mangkrak, kemudian akan ada kekosongan obat-obatan karena konflik APBK belum disahkan, akibat dalih belum ada kesepakatan eksekutif-legeslatif, bebernya “Saya sangat berharap PJ Bupati bisa lebih peka dengan hal-hal yang bersifat urgent,” tegas Rinal. (B25)