Scroll Untuk Membaca

Aceh

Anak Serdadu Desak BKSDA Serius Tangani Kawanan Gajah Liar Di Pidie

Kecil Besar
14px

SIGLI (Waspada): Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh. Jumat (30/9), diminta cepat tanggap menangani konflik gajah dengan petani kebun di Gampong Cot Cantek dan Lhok Panah, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie.

“Kami meminta pihak terkait dalam hal ini BKSDA Aceh untuk cepat tanggap sebelum hal-hal yang tidak diinginkan dilakukan masyarakat mengusir kawanan gajah,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Brigade Anak Serdadu (BAS) Aceh, Drs Isa Alima.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Anak Serdadu Desak BKSDA Serius Tangani Kawanan Gajah Liar Di Pidie

IKLAN

Dia menilai, BKSDA selama ini terkesan lamban menangani konflik satwa liar dengan manusia seperti yang sekarang dialami oleh masyarakat petani di kawasan Kecamatan Sakti dan sekitarnya, sampai sekarang tim dari BKSDA Aceh belum hadir, kecuali personel Koramil, Polsek, CRU Mila dan warga setempat. Karena itu dia sangat berharap BKSDA Aceh perlu segera hadir membantu masyarakat mengusir kawanan gajah liar yang sudah sangat mengganggu.

Kehadiran BKSDA bersama warga dinilainya penting sebelum masyarakat muak melakukan tindakan yang tidak terkontrol mengusir hewan yang dilindungi itu dengan cara mereka. “Kami tidak mau lagi mendengar ada masyarakat petani di Pidie yang harus dibui puluhan tahun gara-gara ada hewan yang dilindungi seperti gajah di dalam kebun warga. Karena itu peran BKSDA Aceh ini penting hadir di lokasi,untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan” katanya.

Politisi Partai Gerindra, ini menyebutkan keberadaan kawanan gajah liar saat ini di dua gampong di Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie betul-betul membuat masyarakat rugi. Rugi dari sisi kebun rusak selain itu juga masyarakat ketakutan mencari rezeki untuk memenuhi kebutuhan keluarganya di tengah ekonomi masyarakat yang sangat morat-marit akibat dampak naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). “Ini tentunya tidak bisa dibiarkan. Harus ada aksi kongkret pihak BKSDA mengusir gajah liar dari perkampungan dan dipastikan tidak kembali lagi,” katanya penuh harap.

Pun begitu, lanjut Isa Alima meminta pada Pemerintah agar dapat membantu meringankan kerugian yang dialami oleh masyarakat petani akibat aksi kawanan gajah liar yang telah merusak tanaman petani tersebut. Apalagi tanaman seperti pisang dan rambutan yang dirusak oleh kawanan gajah liar itu jelang panen, “Minimal kerugian masyarakat dapat sedikit teratasi,” pungkasnya.

Camat Sakti, Kabupaten Pidie, Nurmasyitah, S.Ag, Jumat (30/9) melaporkan puluhan ekor kawanan gajah liar puluhan ekor gajah liar kembali datang merusak tanaman milik petani di perkampungan penduduk Gampong Lhok Panah dan Cot Cantek, Kecamatan Sakti. Peristiwa itu dilakukan kawanan gajah liar itu menjelang pelaksanaan ibadah sholat Jumat.

Tidak ada korban jiwa dalam serangan gajah liar itu, namun kebun masyarakat di dua kawasan itu dirusak dan diobrak-abrik oleh kawanan gajah liar tersebut secara membabi buta. ”Sebelumnya pada Kamis malam, kawanan gajah ini juga turun merusak tanaman dan kebun warga,” demikian lapor Nurmasyitah. (b06)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE