KUTACANE (Waspada): Anggota DPR Aceh dari Fraksi Golkar H.Ali Basrah S.Pd.MM, mengaku prihatin melihat rusak parahnya ruas jalan Kecamatan Leuser, wilayah pedalaman Aceh Tenggara yang tak kunjung menikmati jalan berlapiskan aspal.
Rasa prihatin tersebut disampaikan Ali Basrah, Sabtu (11/2) saat melaksanakan reses dan berkunjung ke daerah pedalaman di Kemukiman Al Wusta Kecamatan Leuser yang berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Dairi.
Daerah Kecamatan Leuser, merupakan sentra perkebunan dan pertanian mulai dari kakao, sawit dan jagung di Aceh Tenggara, namun sayangnya, kondisi jalan di daerah pedalaman dan berada dibagian paling selatan bumi Sepakat Segenep ini, sangat buruk dan memprihatinkan.
Selain sempit dan kecil, jalan akses masuk menuju Kute Naga Timbul Kecamatan Leuser dan beberapa kute (desa) lainnya, bergelombang, dipenuhi lumpur dan lubang, bahkan kerusakan tersebut bertambah parah lagi ketika memasuki kawasan berbukit yang dipenuhi tanjakan dan tikungan.
Berdasarkan laporan yang disampaikan mukim, beberapa pengulu kute (kepala desa) dan tokoh masyarakat pada pertemuan yang berlangsung di Kute Naga Timbul, ujar Ali Basrah, yang juga mantan Wakil Bupati Agara tersebut, saat ini kerusakan jalan bukan hanya pada jalan lingkar Leuser via Naga Timbul menuju Ukhat Peseluk hingga menuju Kute Bunbun Alas dan Bunbun Indah saja.
Bahkan, kerusakan jalan yang nyaris putus dan rusak berat akibat sebagian badan jalan telah menjadi aliran parit kecil, terjadi lagi pada ruas jalan Naga Timbul – Gunung Pakpak, di kawasan punggung bukit barusan itu, tak bisa lagi dilewati kendaraan roda empat dan hanya bisa dilewati kendaraan roda dua saja.
Ungkapan rasa miris dan prihatin tersebut juga disampaikan, Bancin dan Berutu, warga Leuser ketika bertemu dengan Ali Basrah yang juga Ketua Fraksi Golkar DPR Aceh tersebut. “Kami ingin jalan kami diperhatikan dan diperbaiki pak, karena jalan ini satu-satunya akses keluar masuk bagi kami warga Leuser menuju dunia luar, dan jadi akses penting bagi kami untuk mengangkut dan memasarkan hasil perkebunan kami keluar Leuser,” keluh Bancin lagi.
Tapi sayangnya, sejak Aceh Tenggara resmi menjadi kabupaten sampai di masa pembangunan ini, jangankan berharap bisa menikmati jalan berlapiskan aspal yang sangat mustahil bagi mereka, menikmati jalan bagus berlapiskan kerikil saja rasanya sangat susah, meski keluhan kondisi jalan yang buruk ini berulang kali telah mereka sampaikam pada Pemerintah.
“Karena itu, agar kami terlepas dari keterisoliran dan ketertinggalan, sambung warga Leuser lainnya, kami minta pak Ali Basrah sebagai anggota DPR Aceh, berkenan menampung usulan dan aspirasi kami tentang perbaikan jalan dan fasilitas umum lainnya yang dibiayai pemerintah Aceh,” ujar warga di sana.
Menanggapi usulan warga pedalaman Leuser tersebut, Ali Basrah menyanggupi memperjuangkan realisasi pembangunan jalan rabat beton yang menghubungkan satu kute dengan kute lainnya atau rabat beton antar kute di wilayah bagian selatan Aceh Tenggara tersebut, ditambah pembangunan masjid di Naga Timbul yang akan diupayakan dari dana Pokir DPR Aceh.
Di akhir tanggapannya, “untuk tahun 2023 ini juga, lewat dana pokok pikiran DPR Aceh, telah memasukkan atau menitipkan dana perbaikan ruas jalan Provinsi Muara Situlen – Gelombang senilai Rp11 miliar,” ujar Ali usai mengunjungi SMA Satu Atap di Kute Naga Timbul Kecamatan Leuser.
Kadis PUPR Aceh Tenggara, Sadli Desky ST.MT kepada Waspada , Senin ( 12/2) mengatakan, tahun 2023 ini, Pemkab hanya menganggarkan dana senilai Rp1 miliar untuk perawatan jalan lingkar di Kecamatan Leuser.(b16)
