Scroll Untuk Membaca

Aceh

Angka Stunting Di Agara Masih Tinggi

Angka Stunting Di Agara Masih Tinggi
Kadis Pengendalin Penduduk dan Keluarga Berencana Aceh Tenggara, Budi Afrizal S.KM. M.KM. Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

KUTACANE (Waspada): Hingga memasuki awal tahun 2023 ini, angka stunting di Aceh Tenggara masih tinggi dan tercatat sebesar 36,7 persen serta mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 34,1 persen.

Demikian Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Budi Afrizal.S.KM .M.KM kepada Waspada, Rabu(15/2), menanggapi angka stunting terbaru hasil pendataan yang dilakukan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada beberapa kecamatan yang ada di bumi Sepakat Segenep.

Kendati SSGI menyebutkan angka stunting Aceh Tenggara tahun 2022 masih tinggi dan mencapai 36,7 persen, namun berdasarkan pendataan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E- PPGBM ), angka stunting di Aceh Tenggara hanya 11,4 persen.

Untuk seluruh Indonesia, hasil pendataan yang dilakukan Lembaga Studi Status Gizi Indonesia terkait angka stunting merupakan yang paling akurat dan diakui, karena pendataan yang dilakukan berdasarkan E-PPGBM yang dilakukan petugas pada beberapa Posyandu dari 385 kute (desa) yang ada atau tak sampai 80 persen dan demikian juga dengan alt ukur yang digunakan, karena itu akurasinya beda dengan yang dilakukan SSGI.

Ke depan sebagai upaya menurunkan angka stunting di Aceh Tenggara sesuai dengan tupoksi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, akan melakukan pendampingan audit kasus stunting yang didampingi bidan desa, ketua PKK Kute dan kader desa.

Sedangkan sampel yang dilakukan untuk audit kasus tersebut, mulai dari ibu hamil, calon pengantin, ibu bersalin, anak dibawah umur 2 tahun dan balita, ditambah upaya lain seperti Dapur Sehat Atasi Stunting ( DASAH) yang akan dilakukan di desa-desa khususnya di kute locus stunting.

Di akhir keterangannya, Budi Afrizal menambahkan, untuk menambah keakuratan hasil pendataan terhadap hasil audit dan pendataan angka stunting agar tak jauh berbeda dengan yang dikeluarkan Studi Status Gizi Indonesia, kabarnya pihak Dinkes Agara juga akan mengadakan alat ukur stunting untuk digunakan pada Posyandu dan pada lute di Aceh Tenggara.

Di samping itu pihak dari Dinas PPKB, juga akan terus melakukan audit kasus stunting, koordinasi tingkat kabupaten/kota dalam melakukan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di Agara dan menggalakkan program inovasi di bawah pimpinan Pj Bupati Drs.Syakir.M.Si seperti pelawat atau pejabat lawan dan atasi stunting dengan melibatkan Dinas PUPR, Dinsos, DPMK, Kominfo, Dinas Pangan, Dinas Pertanian, Perikanan dan beberapa dinas lainnya.(b16/cseh)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE