SINGKIL (Waspada): Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menganugerahi Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan sebagai bapak tata kelola sawit.
Sebab, peranannya yang sangat besar dalam memperkuat tata kelola sawit dari hulu sampai ke hilir. “Atas peranannya tersebut yang menjadi apresiasi Apkasindo khusus, untuk memberikan penghargaan kepada Menko Luhut Panjaitan sebagai bapak tata kelola sawit,” kata Wakil Sekretaris I Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Apkasindo Fadhli Ali SE MSi, saat dikonfirmasi Waspada.id melalui handphonenya dari Jakarta, Rabu (9/10/2024).
“Pak Luhut dipastikan hadir dalam pengukuhan pengurus DPP Apkasindo 2024-2029. Beliau akan menerima penghargaan lalu dijadwalkan menyampaikan pidato arahan,” kata Sekjend DPP Apkasindo, Dr. Rino Afrino, ST, MM menambahkan, yang merupakan Ketua Panitia Pelaksana Pengukuhan Kepengurusan DPP Apkasindo 2024-2029.
Selain Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar, penghargaan juga akan diberikan kepada 7 anugerah lainnya yang sudah dipilih dari 25 Provinsi Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Apkasindo, baik secara kelembagaan maupun perorangan.
“Tentu ini akan sangat menarik karena yang memilihnya adalah petani sawit dari Aceh sampai Papua,” pungkas Rino.
Acara pengukuhan kepengurusan DPP Apkasindo 2024-2029 dan Workshop akan berlangsung di Auditorium Kementerian Pertanian, Rabu (9 Oktober 2024) hari ini.
Apkasindo akan mengukuhkan 98 orang Pengurus DPP Apkasindo yang langsung di kukuhkan oleh Ketua Dewan Pembina DPP Apkasindo Jend TNI (Purn) Dr Moeldoko, MSi.
Acara tersebut akan dihadiri 25 Provinsi Ketua DPW Apkasindo 23 Kampus Mitra SDM Ditjendbun-BPDPKS, 5 Asosiasi Petani Sawit, 12 Asosiasi Pengusaha, Akademisi, Peneliti Luar Negeri, Duta Besar Uni Eropa dan tamu VVIP lainnya.
Setelah pengukuhan dan Penyerahan Apkasindo Award 2024, acara dilanjutkan dengan peninjauan booth pameran industri hulu dan hilir diruang pameran.
Rangkaian acara selanjutnya adalah Workshop Tata Kelola Sawit yang terbagi dua sesi yaitu Penguatan Tata Kelola Sawit Indonesia dan Dukungan Stakeholder Sawit Indonesia.
“Topik ini cukup menarik disaat issue-issue tantangan dan peluang hulu-hilir sawit sedang hot dibahas seperti penundaan EUDR, persaingan PKS Konvensional-PKS Komersil, menukik tajamnya tarif impor CPO oleh India dan tentunya issue-issue sawit jelang masa transisi Pemerintahan Presiden terpilih Prabowo,” pungkas Fadhli. (b25)