SUBULUSSALAM (Waspada): Asmauddin, SE, Husin Saraan dan Bahagia Maha terpilih menjadi ketua, sekretaris dan bendahara Komite Perjuangan Pemekaran Provinsi Aceh Lauser Antara (KP3ALA) Kota Subulussalam Masa Bakti 2025-2030.
Pemilihan dilakukan dalam Rapat Tim Formatur KP3ALA bersama Pejuang ALA dan Tokoh Masyarakat dalam rangka Penyegaran Pengurus KP3ALA di Gedung Olah Raga (GOR), Pegayo, Kecamatan Simpang Kiri, Subulussalam, Minggu (18/5).
Meski terpilih secara aklamasi, Asmauddin meminta tenggang waktu mempertimbangkan bisa atau tidak menerima penunjukan itu dan sarankan perlu disiapkan cadangan.
“Beri kami waktu untuk mempertimbangkan hal ini,” kata Asmauddin, yang juga Pj. Ketua Partai Demokrat (PD) Subulussalam dan Wakil Ketua PD Provinsi Aceh itu.
Meski demikian, forum minta Asmauddin tidak menolak jabatan itu karena berbagai pertimbangan, bahkan dirinya dinilai paling tepat menjadi ketua. Namun soal permintaan diberi beberapa waktu untuk mempertimbangkan hal itu, forum menyetujui.
Diketahui, rapat diawali sambutan dari sejumlah tokoh, M. Husin Saran Sekretaris tim formatur, mewakili Pejuang ALA Haris Muda Bancin, Ir. Sulisman, M.Si mantan SC Kongres ALA di Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara beberapa tahun lalu dan Ketua Tim Formatur KP3ALA, Asmauddin, diselingi sambutan sambungan ponsel dari Ketua KP3ALA Pusat, Prof. Rahmat Salam yang secara umum sepakat percepatan pembentukan KP3ALA menuju terwujudnya Provinsi ALA.
Sebelum pemilihan panitia dan penetapan Panitia KP3ALA, lima orang minimal setiap kabupaten atau kota calon Provinsi ALA sesuai arahan Rahmat Salam, digelar doa bersama dipimpin H. Hermaini.
Dalam laporannya, Husin Saran sebut jika untuk acara di sana diundang 200-an orang dari lima kecamatan menyusul pertemuan sebelumnya di kediaman H. Asmauddin, SE pekan lalu.
Kilas balik perjuangan ALA, Ir. Sulisman, M.Si beri sambutan tegaskan perlunya komitmen bersama, dukungan pemerintah daerah serta penting difahami bahwa perjuangan harus bersifat top down, bukan button up. Lalu, dukungan finansial serta hindari sifat ambisi kelompok (contoh: penetapan ibukota provinsi) dan lainnya.
Selain mantan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Subulussalam, Affan Alfian Bintang dan Drs. Salmaza, MAP, hadir sejumlah mantan pejabat Pemko Subulussalam, seperti Asmial Kombih, Anharuddin dan Saiban Gafar serta puluhan unsur tokoh lainnya. (b17)