KUTACANE (Waspada): Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara melalui Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja (Dagperinaker) bekerjasama dengan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menggelar Operasi Pasar Gas Elpiji tiga kilogram di pelataran parkir Masjid Agung At Taqwa Kutacane, Jumat, (6/12).
Kegiatan itu langsung dipantau Pj Bupati Aceh Tenggara, Taufik ST yang didampingi Dandim 0108 Letkol Arya Mudiyantoro, Asisten Pemerintahan, Keistimewaan, dan Kerjasama Mhd. Riduan, serta Kepala Dinas Dagperinaker Rahmad Fadli.
Pj Bupati Aceh Tenggara mengatakan, kegiatan ini dilakukan setelah berkoordinasi dengan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
“Sebagai salah satu upaya mengatasi persoalan kelangkaan yang terjadi selama sepekan terakhir sekaligus mengendalikan gejolak harga pasar. Total gas elpiji hijau yang disalurkan mencapai 1.120 tabung dan dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) 19 ribu rupiah,” sebut Taufik.
“Alhamdulillah, hari ini kita menyikapi kelangkaan gas tiga kilogram di masyarakat beberapa hari ini. Karena kita melihat antrean panjang di sejumlah pangkalan,” tambahnya.
Dengan digelarnya operasi pasar pada Jumat sore ini, Taufik juga menyebutkan akan dilakukan evaluasi terhadap ketersediaan gas elpiji subsidi di masyarakat.
“Bila dibutuhkan, Pemkab akan kembali menggelar operasi pasar lanjutan dengan target dapat menjadi solusi atas persoalan kelangkaan dan gejolak harga yang mungkin masih akan terjadi,” sebut Taufik.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja (Dagperinaker) Aceh Tenggara, Rahmad Fadli merinci bahwa kelangkaan yang terjadi diakibatkan oleh Satuan Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Lawe Sekerah yang melakukan penebusan dibawah jumlah yang selama ini dilakukan (kurang tebus). Sehingga mempengaruhi ketersediaan gas melon di masyarakat.
“Karena kurang tebus ini, PT Pertamina Patra Niaga menyarankan kepada agen di Aceh Tenggara untuk melakukan pembelian dari SPBE yang ada di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo,” terangnya.
Lanjut Fadli, kondisi keterbatasan pasokan dan pengalihan pembelian oleh agen semakin diperparah oleh bencana alam longsor yang terjadi di Sembahe, Deli Serdang beberapa hari lalu.
Sehingga pasokan gas ke SPBE di kecamatan Merek juga ikut terpengaruh dan menambah panjangnya antrean agen yang melakukan pembelian.
Dengan dilaksanakannya operasi pasar, Dinas Dagperinaker berkeyakinan kelangkaan gas elpiji di Aceh Tenggara dapat diatasi.
Pantauan waspada.id di sejumlah pengecer di kecamatan Babussalam, gas dijual pada kisaran harga 20 ribu hingga 30 ribu rupiah per tabung gas, meskipun Pemkab Aceh Tenggara telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) gas Elpiji tiga kilogram seharga 19 ribu rupiah.
Meski digelar dalam kondisi hujan, masyarakat tetap menyemut untuk mengantre gas tiga kilogram.(cseh)