BLANGPIDIE (Waspada.id): Dinas Pengairan Provinsi Aceh menurunkan alat berat jenis excavator untuk mengeruk sedimen di kolam intake (pintu air) Irigasi Krueng Baru, kawasan Desa Kayee Aceh, Kecamatan Lembah Sabil, Aceh Barat Daya (Abdya). Langkah ini dilakukan untuk mengatasi keluhan petani terkait sulitnya aliran air ke sawah setiap musim tanam.
Kepala Dinas PUPR Abdya, Zedi Saputra ST M.Si, yang meninjau lokasi pengerukan pada Minggu (2/11), menyatakan bahwa tindakan ini merupakan hasil koordinasi antara Dinas PUPR Abdya dan Dinas Pengairan Aceh. “Alhamdulillah, Dinas Pengairan Aceh langsung menurunkan alat berat ke lokasi, untuk melakukan pengerukan sedimen di kolam intake Irigasi Krueng Baru,” ungkapnya.
Zedi menambahkan bahwa selama ini petani di wilayah Manggeng dan Lembah Sabil selalu mengalami masalah air karena sedimentasi yang tebal menyebabkan irigasi tidak optimal. “Sekarang petani kita di Abdya sedang memasuki musim tanam, kalau ini tidak segera diatasi maka akan berdampak bagi mereka. Alhamdulillah, setelah dikeruk, air sudah kembali normal mengalir ke sawah milik mereka,” sebutnya.

Camat Manggeng, Ridhawiyardi, menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pengairan Aceh atas penanganan masalah ini. Ia berharap ada solusi permanen agar masalah serupa tidak terulang. “Solusi jangka panjangnya memang harus dibuat permanen. Jika banjir melanda, masalah semula akan kembali terulang,” ujarnya.
Pengerukan sedimen ini diharapkan dapat mengoptimalkan kembali suplai air ke areal persawahan petani di kawasan irigasi Krueng Baru.(id82)













