BANDA ACEH (Waspada.id): Hingga awal Oktober 2025, Baitul Mal Aceh (BMA) berhasil mengumpulkan zakat dan infak senilai Rp50,463 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 54,56 persen dari total target yang ditetapkan tahun ini.
Anggota Badan BMA Bidang Pengumpulan dan Marketing Komunikasi, Dr. A. Rani Usman, M.Si, Jumat (3/10/2025), menjelaskan bahwa dari jumlah tersebut, pengumpulan zakat tercatat mencapai Rp29,073 miliar atau 54,15 persen dari target, sedangkan infak mencapai Rp21,390 miliar atau sekitar 50,33 persen dari target.
Salah satu kontribusi signifikan datang dari Bank Aceh yang telah menyetorkan zakat perusahaan senilai Rp3,252 miliar.
“Kesadaran para muzakki, baik perseorangan maupun lembaga, semakin meningkat. Hal ini terlihat dari kepatuhan Bank Aceh, disusul BSI, PEMA dan sejumlah perusahaan lainnya yang turut menyetorkan zakat ke BMA,” ujar Rani.
Ia menegaskan, bahwa kewajiban menyetorkan zakat melalui Baitul Mal, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, merupakan bagian dari implementasi syariat Islam di Aceh.
“Zakat yang dikelola oleh pemerintah bukan hanya kewajiban agama, tetapi juga kewajiban negara. Karena itu kami mengajak seluruh bank, BUMN, BUMD, perusahaan swasta, maupun muzakki perorangan untuk menyalurkan zakatnya melalui BMA atau BMK setempat,” tambahnya.
Menurut Rani, zakat dan infak memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi masyarakat Aceh. Jika penghimpunan dilakukan secara maksimal, dana tersebut dapat digunakan untuk membangun sumber daya manusia (SDM) Aceh secara menyeluruh, khususnya di bidang pendidikan dan pemberdayaan kaum dhuafa.
“Visi Presiden Prabowo adalah memberdayakan kaum dhuafa. Di Aceh, potensi zakat, infak, dan wakaf mencapai triliunan rupiah. Jika dikelola dengan baik, maka akan sangat membantu pembangunan SDM yang berdaya saing, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, termasuk masyarakat terpinggirkan,” jelasnya.
Tak lupa Rani mengajak agar seluruh masyarakat terus berperan aktif dalam menunaikan zakat dan infak untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Mari bersama membangun Aceh melalui zakat, infak, dan wakaf. Semakin besar dana yang terkumpul, semakin besar pula peluang kita memajukan masyarakat Aceh secara berkelanjutan,” pungkasnya.(id66)