AcehPendidikan

Bangkit Dari Lumpur Banjir, Pendidikan Aceh Harus Tetap Berjalan

Bangkit Dari Lumpur Banjir, Pendidikan Aceh Harus Tetap Berjalan
Plt Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, SPd, MSP (Waspada.id/Ist)
Kecil Besar
14px

BANDA ACEH (Waspada.id): Di tengah lumpur yang masih mengendap dan ruang kelas yang belum sepenuhnya pulih, semangat untuk menjaga keberlangsungan pendidikan di Aceh tetap menyala. Kabupaten Aceh Tamiang, salah satu wilayah dengan dampak banjir dan tanah longsor terparah, menjadi saksi langsung komitmen tersebut.

Sekolah-sekolah mengalami kerusakan berat. Contohnya di SMA Negeri 4 Karang Baru Aceh Tamiang, ketinggian air bahkan mencapai sekitar enam meter. Akibatnya, seluruh fasilitas sekolah seperti komputer, meja belajar, dan perlengkapan pembelajaran lainnya rusak dan tidak dapat digunakan.

Melihat kondisi tersebut, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murtalamuddin, S.Pd., M.S.P, pada Minggu, (29/12) bersama rombongan turun langsung ke lokasi. Tidak hanya meninjau, rombongan juga ikut membersihkan ruang kelas yang masih dipenuhi lumpur. Kegiatan ini turut dibantu oleh Ketua dan Pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI) Aceh yang secara khusus hadir untuk membersihkan sejumlah sekolah yang telah hampir sebulan lebih tergenang lumpur pascabanjir.

Dalam kesempatan itu, Murtalamudin menegaskan bahwa dunia pendidikan tidak boleh berhenti meskipun dalam kondisi darurat.

“Mulai tanggal 5 Januari 2026, pembelajaran di Aceh diharapkan kembali berlangsung seperti biasa. Namun, bagi sekolah yang masih terdampak banjir dan dalam tahap pembersihan, pembelajaran bisa disesuaikan dengan kondisi. Ajarkan apa yang bisa diajarkan, yang penting anak-anak tetap datang ke sekolah, tidak belajar sendirian di rumah,” tegasnya.

Ia menambahkan, proses belajar tidak harus selalu berfokus pada capaian akademik semata. Dalam kondisi pascabencana, pendekatan kemanusiaan justru menjadi prioritas.

“Guru bisa mengisi pembelajaran dengan kegiatan trauma healing, belajar bersama, bercerita, atau aktivitas positif lainnya. Yang terpenting adalah memastikan trauma anak-anak tidak berkelanjutan. Sebagai insan pendidikan, kita wajib berupaya semaksimal mungkin memberikan yang terbaik bagi anak bangsa,” lanjutnya.

Arahan tersebut juga disampaikan secara resmi dalam pertemuan bersama para kepala sekolah dan dewan guru di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, yang dihadiri Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Tamiang, Bachtiar, S.Pd., M.Pd.

Instruksi ini dikeluarkan sebagai bentuk fleksibilitas kebijakan agar sekolah dan guru dapat menyesuaikan proses pembelajaran di daerah terdampak banjir besar, sehingga roda pendidikan tetap berjalan meskipun belum sepenuhnya normal.

Kunjungan kerja Plt. Kepala Dinas Pendidikan Aceh ke Kabupaten Aceh Tamiang turut didampingi oleh Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Syarwan Joni, S.Pd., M.Pd, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dahlawi, S.Com., M.Si, Kepala UPTD Balai Tekkomdik Aceh Syahrol, S.Pd., M.Si, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Tamiang, serta Tim Humas Dinas Pendidikan Aceh. (id65)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE