PIDIE (Waspada.id): Hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah Kabupaten Pidie, Aceh, menyebabkan banjir luapan dan kerusakan parah di sejumlah wilayah. Jalan ambles di Gampong Pulo Baro, Kecamatan Tangse, dan puluhan gampong terendam banjir luapan, sehingga jaringan internet putus.
Kepala Pelaksana BPBD Pidie, Muhammad Rabiul, Rabu (26/11) menyatakan bahwa sebelumnya sudah ada peringatan dini dari BPBD Pidie berupa waspada potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat petir dan angin kencang. Namun, banjir masih terjadi dan menyebabkan kerusakan di sejumlah wilayah.
Banjir landa Pidie akibat hujan lebat yang mengguyur daerah itu secara terus menerus . Data sementara dampak dari hujan lebat yang turun secara terus menerus menyebabkan sejumlah 22 gampong dalam tiga kecamatan dilaporkan tergenang banjir. Dengan rincian sementara 11 gampong di kecamatan Mutiara timur, delapan gampong di kecamatan Mutiara, Simpang tiga 2 gampong.
Di Kecamatan Tangse, jalan putus di Pulo Baro, air sungai meluap. Kecamatan Mutiara Timur: Jeim, Beureueh II, Ulee Tutue, Rambot Adan, Meucat Adan, Alue Adan, Dayah Adan, Mee Adan, Jeumpoih Adan, Jojo, dan Gampong Lada.
Laporan sementara gampong yang sudah dilanda banjir Kecamatan Mutiara, meliputi; Gampong Baro Yaman, Leung Sagoe, Sentosa, Pante Beureueh, Dayah Beureueh, Blang Beureueh, Lampoh siron, dan Paloh Kambuk. Untuk Baro Yaman ada pengungsian di meunasah.

Di Kecamatan Simpang Tiga, gampong terdampak Banjir, meliputi Ujong Gampong dan Seukee. Sementara masyarakat masih bertahan di rumah. Data desa dan kecamatan terdampak banjir diperkirakan akan terus bertambah menyusul sampai berita ini diturunkan belum ada tanda tanda hujan reda. Sementara banyak Keuchik (kepala desa-red) dan juga para camat tidak bisa mengirim laporan ke kabupaten karena jaringan listrik dan internet mati.
Banjir ini telah menyebabkan kerugian besar bagi warga, termasuk kerusakan pada rumah, kendaraan, dan harta benda lainnya. Banyak warga yang telah kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan mereka.
Pemerintah daerah telah mengaktifkan tim tanggap darurat untuk membantu warga yang terdampak banjir. Namun, akses ke daerah tersebut masih terbatas karena jalan-jalan yang tidak bisa dilewati.
“Kami akan terus memantau situasi dan memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan,” kata Muhammad Rabiul.
Banjir ini merupakan salah satu yang terparah di Pidie dalam beberapa tahun terakhir, dan diharapkan pemerintah dapat segera memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Kondisi Terkini
22 Gampong terendam banjir, 11 gampong di Kecamatan Mutiara Timur, 8 gampong di Kecamatan Mutiara, 2 gampong di Kecamatan Simpang Tiga, 1 gampong di Kecamatan Tangse. Jaringan internet putus, warga terisolir tanpa bantuan.(id69)












