Scroll Untuk Membaca

Aceh

Bantuan Rumah Korban Kebakaran Rp16-20 Juta/Unit

KEPALA BPBD Kota Subulussalam, Ramadhan (kanan) dikonfirmasi Waspada. (Waspada/Ist)
KEPALA BPBD Kota Subulussalam, Ramadhan (kanan) dikonfirmasi Waspada. (Waspada/Ist)
Kecil Besar
14px

SUBULUSSALAM (Waspada): Bantuan rehabilitasi rumah korban kebakaran dari Pemko Subulussalam antara Rp16 s/d 20 juta per unit. Lalu Rp2,5 juta/unit upah tukang. Namun, realisasi pemberian bantuan bentuk bahan/material ini masih dalam proses.

Demikian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subulussalam, Ramadhan dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Senin (7/10) soal bantuan Pemko Subulussalam kepada warga yang rumahnya rusak parah akibat kebakaran.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Bantuan Rumah Korban Kebakaran Rp16-20 Juta/Unit

IKLAN

Diketahui, dua hari berturut kebakaran di Kota Subulussalam, yakni Jumat (4/10) sekira pukul 08.26 WIB di Jalan Cut Nyak Din dan Jalan Teuku Umar, Kampong Subulussalam, Kecamatan Simpang Kiri, bahkan mengakibatkan seorang pekerja toko meninggal dunia.

Selain itu, tujuh rumah rusak berat, satu diantaranya rumah berpenghuni dan enam toko. Terdampak, tiga rusak berat dan satu rusak ringan dengan penghuni seluruhnya 36 jiwa.

Untuk pemadaman ini, diturunkan empat unit armada pemadam. Api berhasil dipadamkan sekira selama 90 menit dengan personel Damkar 40 orang.   

Kebakaran hari kedua, Sabtu (5/10) di Kampong  Dasan Raja, Kecamatan Penanggalan sekira pukul 09.40 WIB.

Rumah Wandi Boang Manalu hangus total, empat unit sepeda motor hanya sisa rangka, semua alat-alat bengkel, perkakas rumah tangga dan pakaian tidak ada terselamatkan. Pasalnya, saat kejadian anggota rumah tangga dengan satu anak itu sedang tidak berada di rumah. Korban jiwa tidak ada di sana.

Untuk pemadaman ini, diturunkan empat unit mobil pemadam dengan 18 personel. Menurut pemilik rumah dan keluarga, kerugian ditaksir sekira Rp200 juta.

Menjawab wartawan soal tudingan jika kelengkapan bahkan profesional petugas pemadam BPBD sangat rendah, Ramadhan membantah.

Alasan dia, Alat Pelindung Diri (APD) petugas lengkap, delapan unit mobil layak pakai, meskipun dua antaranya hanya sebatas penyedia/stok air.

Senada disampaikan Kabid Damkar BPBD, Madin Cibro terpisah. Madin membantah penilaian pihak yang menuding jika kerja pompa salah satu mobil pemadam saat menjinakkan api di Simpang Kiri, Jumat rusak atau tidak berfungsi.

“Armada baik, stok air standby dan APD petugas lengkap,” jelas Madin, sebut kejadian, Jumat lalu soal teknik, bukan kerusakan. (b17)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE