LHOKSEUMAWE (Waspada.id): Dalam upaya mendukung Asta Cita Presiden dan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Lhokseumawe merilis suksesnya capaian kinerja tahun 2025 melalui berbagai program pembimbingan, kegiatan sosial, dan kolaborasi lintas sektor. Hal itu diungkapkan Kepala Bapas Lhokseumawe, Ahmad Fausan Apriyansyah kepada Waspada, Kamis (30/10).
Dikatakannya, kinerja ini merupakan wujud nyata penerapan nilai Pemasyarakatan PRIMA, dengan fokus pada peningkatan kemandirian klien, penguatan karakter, serta kontribusi terhadap masyarakat dan lingkungan.
Bapas Lhokseumawe ikut berkontribusi dalam memperkuat program ketahanan pangan dengan melaksanakan agrobisnis pertanian menanam terong, cabai dan tomat di lahan sekitar kantor, yang dapat memberikan manfaat langsung bagi klien Pemasyarakatan dan masyarakat sekitar.

Kemudian melaksanakan kegiatan bimbingan kemandirian dan bimbingan kepribadian dengan total 80 klien peserta. Pelatihan meliputi pelatihan pembuatan batako, dan pelatihan pengelasan. Sementara kegiatan kepribadian diisi dengan penyuluhan dan bimbingan keagamaan.
Kepala Bapas juga menyebutkan, dalam bidang sosial, telah melaksanakan berbagai kegiatan kepedulian sosial baik kepada masyarakat maupun klien Pemasyarakatan. Kegiatan bakti sosial ini meliputi pembagian sembako bagi keluarga klien dan masyarakat kurang mampu yang berada di lingkungan sekitar kantor Bapas Lhokseumawe, yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali sepanjang tahun 2025.
Di sisi lain, sebagai langkah strategis memperluas jejaring pembimbingan, Bapas Lhokseumawe menjalin kerja sama dengan berbagai pihak di wilayah kerja, antara lain Dinas Sosila Kota Lhokseumawe, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Lhokseumawe, Dinas Sosial Kota Langsa, Dinas Sosial Aceh Timur, dan Dinas Sosial Aceh Tamiang.
Kolaborasi ini menjadi pondasi dalam pengembangan program pelatihan, kewirausahaan, dan kegiatan sosial bagi klien Pemasyarakatan, agar mampu berdaya saing dan berkontribusi positif di dalam masyarakat.
Selain itu, sepanjang periode yang sama, Bapas Lhokseumawe juga menggelar 5 kegiatan aksi sosial dengan melibatkan 100 orang klien Pemasyarakatan. Kegiatan tersebut dilakukan di Terminal lama Kota Lhokseumawe, Masjid Alue Awe, Menasah Gampong Alue Awe, dan waduk Kota Lhokseumawe.
Aksi sosial ini merupakan media pembinaan yang menanamkan nilai-nilai tanggung jawab, empati, dan gotong royong kepada petugas dan klien Pemasyarakatan. Kolaborasi ini menjadi pondasi dalam pengembangan program pelatihan, kewirausahaan, dan kegiatan sosial bagi klien Pemasyarakatan, agar mampu berdaya saing dan berkontribusi positif di masyarakat.
Kepala Bapas menegaskan seluruh capaian tersebut merupakan hasil kerja bersama jajaran dan mitra yang solid. “Kinerja bukan hanya soal angka, tetapi tentang dampak dan manfaat yang dirasakan masyarakat. Kami akan terus berinovasi untuk menghadirkan pembimbingan Pemasyarakatan yang lebih adaptif, kolaboratif, dan bermakna,” ujarnya.
Oleh karena itu, dengan semangat Pemasyarakatan PRIMA, Bapas Lhokseumawe akan terus berkomitmen menghadirkan layanan yang berintegritas, inovatif, dan berorientasi pada kemanfaatan sosial, demi mendukung terwujudnya Indonesia yang berkeadilan, mandiri, dan sejahtera, pungkasnya.(id72)













